Logo Muhammad

SHALAT SUNAT TASBIH

Sebagian para ‘ulama berpendapat bahwa diantara shalat sunat yang disunatkan tidak berjama’ah termasuk juga shalat sunat Tasbih. Tetapi sebagia ‘ulama yang lainya mengerjakan shalat sunat Tasbih ini dengan berjama’ah. Dengan demikian shalat sunat Tasbih boleh dilakukan berjama’ah boleh juga munfarid. Banyak sekali hadits Nabi Saw. Yang menerangkan keutamaan shalat sunat Tasbih. Antara lain Rasulullah Saw, bersabda kepada Sayyidina ‘Abba r.a: “Hai ‘Abbas pamanku!maukah paman menerima yang istimewa?saya tunjukkan sepuluh hal yang kau terima bila mana kau mengamalkanya. Kesepuluh hal nya itu ialah:
  1. Diampuni Allah dosamu yang dulu
  2. Diampuni dosa-dosa yang belakang
  3. Diampuni Allah semua dosa mu yang lama
  4. Maupun dosa-dosa yang baru
  5. Diampuni Allah semua dosamu yang terlanjur
  6. Maupun dosa-dosa yang disengaja
  7. Diampuni Allah dosamu yang kecil
  8. Maupun dosa-dosa yang besar
  9. Diampuni Allah dosamu yang nyata
  10. Maupun dosa-dosa yang samar
Untuk memperoleh yang sepulih hal itu hendaklah kamushalat tasbih! (H.R Abu Dawud dan Tirmidzi) https://youtu.be/XfrG-BQa0oc “Sholat Tasbih ini dilakukan suatu hari satu kali, kalau bisa tiap-tiap malam. Kalau tidak bisa dapat seminggu sekali. Jika masih tidak bisa, kerjakanlah sekalipu hanya seumur hidupmu!” Demikianlah sabda Nabi Saw. Allah Swt memerintahkan agar manusia selalu bertasbih kepada Nya sebagai pernyataan rasa syukur. فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ Artinya: “Maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Maha Agung”. (Q.S Al-Waqiah: 96) Apabila ini ditaati dan dilakukan sungguh-sungguh akan dapat memberikan ketenangan jiwa, sehingga dapat merasakan dan menikmati arti hidup yang sesungguhnyadibawah ridha Rabbul’alamiin. Karena bertasbih ini sangat besar artinya dan hikmahnya maka dalam ayat-ayat lain Allah lebih jauh berfirman lagi: فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا ۖ وَمِنْ آنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَىٰ Artinya: “Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang”. (Q.S Thaaha : 130) Waktunya: Tidak ditentukan, kapan saja. Bahkan selama hidup termasuk waktu shalat tasbih. Kecuali waktu karohah/dilarang untuk mengerjakan shalat sunat, ialah:
  1. Sesudah shalat subuh sebelum matahari terbit
  2. Waktu mulai terbit matahari
  3. Waktu tengah hari, matahari tepat pada puncak titik (istiwa)
  4. Sehabis shalat ‘Ashar hingga terbenam matahari
  5. Waktu matahari sedang terbenam, sehingga sempurna terbenamnya.
Banyaknya: Empat raka’at. Boleh dijadikan satu kali salam (satu kali takbirratul ihram). Boleh juga dijadikan dua kali salam (dua kali takbirratul ihram). Niatnya: Yang sekaligus empat raka’at: صَلِّى سُنَّة التَّسبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ  الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ. Ushalli sunnatat tasbiihi arba’a raka’aatin lillahi ta’aalaa. Allahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat Tasbih empat raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar. Yang empat raka’at dua kali salam: اُصَلِّى سُنَّة التَّسبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ. Ushalli sunnatan tasbiih rak’atainii lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat Tasbih dua raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar. Tata caranya: Tiap-tiap raka’at baca Fatihah satu kali, berikut surat lainnya kemudian baca tasbih: سُبْحَانَ اللهِ  والْحَمْدُللهِ  وَ لا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ  وَ اللهُ اَكْبَرُ. Subhaanallahi walhamdu lillahi, walaa ilaaha illallaahu, wallahu Akbaar. Artinya: “Maha suci Allah, dengan segala puji bagi Nya, dan tidak ada yang patut disembah kecuali Allah dan Allah itu Maha besar”.
  • Waktu berdiri sesudah membaca surat 15 kali
  • Waktu ruku’ baca lagi 10 kali
  • Waktu i’tidal baca lagi 10 kali
  • Waktu sujud’baca lagi 10 kali
  • Waktu duduk diantara dua sujud 10 kali
  • Waktu sujud’kedua baca lagi 10 kali
  • Waktu duduk istirahat sebelum berdiri 10 kali
  • Jumlah tiap-tiap raka’at                 75 kali
Begitu seterusnya dikerjakan pada tiap-tiap raka’at sampai selesai empat raka’at. Membaca tasbih nya dilakukan setelah bacaan-bacaan yang biasa pada shalat. Seperti pada ruku’ membaca tasbinya sesudah tabih yang biasa pada waktu ruku’, begitu pula dalam í’tidal, dalam sujud dan seterusnya. Kecuali pada waktu tasyahud (tahiyyat), tasbih dibaca sebelum tasyahud. Apabila lupa membaca tasbih pada satu tempat maka boleh diganti pada tempat berikutnya, asal jumlahnya tetap 300 kali (4 X 75). Beberapa surat yang lazim dibaca: Raka’at pertama                                  : At-Takatsur Raka’at kedua                                      : Al-‘Ashr Raka’at ketiga                                     : Al-Kafirun Raka’at keempat                                 : Al-Ikhlas Shalat Tasbih sangat diutamakan dilakukan pada malam Jum’at atau hari Jum’at. Catatan: Wirid sehari-hari shalat rawatib dan shalat sunat lainya yang diamalkan oleh Al-mukarram Syekhuna Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh/Alm.) di Pondok Pesantren Suryalay Tasikmalaya. Beliau begitu luas ilmunya, baik budi pekertinya, sederhana hidupnya dan sangat tekun ibadahnya.
  1. Wirid shalat pagi dan siang harinya adalah:
  2. Setiap akan shalat fardlu, beliau selalu shalat Rawatib yaitu shalat sunat yang mengikuti shalat fardli lima waktu.(lihat pel.VI halaman terakhir).
Banyaknya ada yang empat raka’at dan ada pula yang dua raka’at. Kecuali shalat ‘Ashar dan Subuh tidak ada ba’diyah nya. Sebelum shalat rawatib jika masuk Masjid, shalat sunat Tahiyyatul Masjid,dahulu. Kecuali kalau shalatnya di rumah/madrasah, beliau selalu shalat Syukrul Wudhu, setiapa kali habis berwudhu.
  1. Sesedah terbit matahari, satu jengkal tingginya. Kurang lebih jam 06.00 WIB, shalat Isyroq, Isti’adah, dan Istikharah. (Lihat pel.X)
  2. Mulai dari matahari naik sepenggalah, sekitar jam 07.00 sampai 11.00 WI, sholat Dluha empat raka’at atau delapan raka’at. (Lihat pel. XII)
  3. Wirid ba’da Maghrib
  4. Selesai shalat fardlu Maghrib terus awrad (wirid) dzikir sedikitnya 165 kali
  5. Dilanjutkan dengan wirid khataman (setiap malam hari). (Lihat Kitab “Uquudul Jumaan”)
  6. Dan kemudian shalat sunat sampai waktu ‘Isya tiba. (Lihat pel. XIV catatan terakhir)
  • Qiyamullail/ shalat malam beliau laksanakan:
  1. Shalat Tahiyyatul Masjid kalau masuk Masjid dan Syukrul Wudhu kalau belum kering anggota wudhu yang terkena air wudhu.
  2. Shalat Hajat, karena shalat tersebut lebih baik dikerjakan pada waltu larut malam. (Lihat pel. XIX)
  3. Shalat Tahajjud, shalat sunat yang paling utama di malam hari setelah shalat fardlu. (Lihat pel. XX)
  4. Shalat Tasbih, kegiatan shalat malam yang sangat dianjurkan Nabi Saw. (Lihat pel. XXI)
  5. Shalat Witir (Lihat pel. XVII), yang merupakan akhir/penutup kegiatan shalat malam. Dan sehabis shalat tersebut terus zikir sebanyak-banyaknya, sedikitnya 165 kali. Kemudian mengumandangkan sebuah do’a/ taubatnya Nabi Adam a.s sampai terbit fajar hingga menjelang azan Subuh. Kemudian shakat berjama’ah. Berbahagialah!
Jauhilah olehmu prasangka, karena sesungguhnya prasangka itu termasuk perbuatan dosa. Dan janganlah kamu menyelidiki cela orang, jangalah saling menggunjing, janganlah berbangga-bangga, janganlah saling menghasut, dan jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara, (Al-Hadits) ***

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close