Sebagian para ‘ulama berpendapat bahwa diantara shalat sunat yang disunatkan tidak berjama’ah termasuk juga shalat sunat Tasbih. Tetapi sebagia ‘ulama yang lainya mengerjakan shalat sunat Tasbih ini dengan berjama’ah. Dengan demikian shalat sunat Tasbih boleh dilakukan berjama’ah boleh juga munfarid.
Banyak sekali hadits Nabi Saw. Yang menerangkan keutamaan shalat sunat Tasbih. Antara lain Rasulullah Saw, bersabda kepada Sayyidina ‘Abba r.a: “Hai ‘Abbas pamanku!maukah paman menerima yang istimewa?saya tunjukkan sepuluh hal yang kau terima bila mana kau mengamalkanya. Kesepuluh hal nya itu ialah:
- Diampuni Allah dosamu yang dulu
- Diampuni dosa-dosa yang belakang
- Diampuni Allah semua dosa mu yang lama
- Maupun dosa-dosa yang baru
- Diampuni Allah semua dosamu yang terlanjur
- Maupun dosa-dosa yang disengaja
- Diampuni Allah dosamu yang kecil
- Maupun dosa-dosa yang besar
- Diampuni Allah dosamu yang nyata
- Maupun dosa-dosa yang samar
- Sesudah shalat subuh sebelum matahari terbit
- Waktu mulai terbit matahari
- Waktu tengah hari, matahari tepat pada puncak titik (istiwa)
- Sehabis shalat ‘Ashar hingga terbenam matahari
- Waktu matahari sedang terbenam, sehingga sempurna terbenamnya.
- Waktu berdiri sesudah membaca surat 15 kali
- Waktu ruku’ baca lagi 10 kali
- Waktu i’tidal baca lagi 10 kali
- Waktu sujud’baca lagi 10 kali
- Waktu duduk diantara dua sujud 10 kali
- Waktu sujud’kedua baca lagi 10 kali
- Waktu duduk istirahat sebelum berdiri 10 kali
- Jumlah tiap-tiap raka’at 75 kali
- Wirid shalat pagi dan siang harinya adalah:
- Setiap akan shalat fardlu, beliau selalu shalat Rawatib yaitu shalat sunat yang mengikuti shalat fardli lima waktu.(lihat pel.VI halaman terakhir).
- Sesedah terbit matahari, satu jengkal tingginya. Kurang lebih jam 06.00 WIB, shalat Isyroq, Isti’adah, dan Istikharah. (Lihat pel.X)
- Mulai dari matahari naik sepenggalah, sekitar jam 07.00 sampai 11.00 WI, sholat Dluha empat raka’at atau delapan raka’at. (Lihat pel. XII)
- Wirid ba’da Maghrib
- Selesai shalat fardlu Maghrib terus awrad (wirid) dzikir sedikitnya 165 kali
- Dilanjutkan dengan wirid khataman (setiap malam hari). (Lihat Kitab “Uquudul Jumaan”)
- Dan kemudian shalat sunat sampai waktu ‘Isya tiba. (Lihat pel. XIV catatan terakhir)
- Qiyamullail/ shalat malam beliau laksanakan:
- Shalat Tahiyyatul Masjid kalau masuk Masjid dan Syukrul Wudhu kalau belum kering anggota wudhu yang terkena air wudhu.
- Shalat Hajat, karena shalat tersebut lebih baik dikerjakan pada waltu larut malam. (Lihat pel. XIX)
- Shalat Tahajjud, shalat sunat yang paling utama di malam hari setelah shalat fardlu. (Lihat pel. XX)
- Shalat Tasbih, kegiatan shalat malam yang sangat dianjurkan Nabi Saw. (Lihat pel. XXI)
- Shalat Witir (Lihat pel. XVII), yang merupakan akhir/penutup kegiatan shalat malam. Dan sehabis shalat tersebut terus zikir sebanyak-banyaknya, sedikitnya 165 kali. Kemudian mengumandangkan sebuah do’a/ taubatnya Nabi Adam a.s sampai terbit fajar hingga menjelang azan Subuh. Kemudian shakat berjama’ah. Berbahagialah!
0 Comments