SEORANG SAHABIYAH ( SAHABAT WANITA ) DARI BANI DINAR
Ketika perang uhud selesai, pasukan muslimin kembali dari Medan perang. Saat itu. Seorang wanita dari Bani Dinar bertanya kepada pasukan tentang keadaan Rasullah SAW. Ia tidak kebanyakan lebih dulu keadaan suaminya dan keluarganya yang lain. Saat melihat Rasullah SAW dalam keadaan baik baik saja. Ia mengatakan, "Sungguh , semua musibah terasa ringan wahai Rasullah SAW kecuali Hal itu menimpa mu." ( Sirah nabawiyah)
UMAR IBNU KHATTAB
Suatu waktu Umar Bin Khattab berkata kepada Nabi SAW " ya Rasullah, aku mencintaimu lebih dari segalanya, kecuali jiwaku.” Mendengar itu Rasullah SAW menjawab, " Tak seorangpun diantara kalian beriman, sampai aku lebih mereka cintai daripada jiwa mereka sendiri." Mendengar itu Umar berkata," Demi dzat yang menurunkan kitab suci AlQuran kepadamu, aku mencintaimu melebihi kecintaan ku kepada jiwa ku sendiri." Maka Rasullah SAW menjawab " wahai ummar, kini kamu telah mendapatkan Iman itu."
(HR Bukhori)
UBAIDAH
Diriwayatkan dari Ibnu Sirin, ia berkata : " aku pernah berkata kepadamu Ubaidah. Ibnu Al Jarrah, " aku memiliki sebagian dari rambut Nabi SAW. Kami menerimanya dari Anna's Ibnu Malik atau dari keluarga Annas. " Maka Ubaidah berkata " Sungguh, satu lembar rambut Nabi SAW yang ada pada aku lebih aku cintai daripada dunia Dan seisinya”
(HR Bukhori)
ABU BAKAR ASH SIDIQ
Saat Rasullah SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah, Rasullah SAW ditemani oleh sahabatnya, Abu Bakar. Suatu ketika mereka beristirahat di gua Tsur. Saat beristirahat itu, Abu Bakar mempersilahkan Rasullah SAW tidur dipahanya. Saat Rasullah SAW tertidur pulas, Abu Bakar merasakan kakinya digigit kalajemgking. Oleh karena rasa cintanya kepada Rasullah SAW dan ia tidak ingin Rasullah SAW terbangun dari tidurnya, maka is menahan sakit akibat gigitan tersebut. Sampai samapai is meneteskan air Mata karena menahan rasa sakit itu.
TSUMAMAH IBNU TSAAL
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Tsumamah Ibnu Tsaal berkata, “ Ya Muhammad, Demi Allah, dulu tidak ada di muka bumi ini satu wajah pun yang paling aku benci daripada wajahmu. Namun akhirnya wajahmu menjadi wajah yang paling aku cintai, Demi Allah , dulu tidak ada suatu agama apapun yang paling aku benci daripada agamamu, tetapi sekarang agamamu menjadi agama yang paling aku cintai. Demi Allah, dulu tidak ada suatu negeri pun yang paling aku benci daripada negerimu, tapi sekarang negerimu menjadi negeri yang paling aku cintai” . (Mutafaq’alaih)
Fadilah Bulan Rabiul Awal: Keutamaan dan Makna dalam Tradisi Islam
Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang penuh berkah dan makna bagi umat Islam. Salah satu alasan utama adalah karena...
0 Comments