[vc_row][vc_column][vc_column_text]Rasulullah saw.bersabda:
“Dunia adalah kesenangan.Dan,sebaik-baik kesenangan di dunia adalah istri yang shalihah.“
(HR.Muslim)
Bagi seorang istri taat dan berbakti kepada suami dengan sebenar-benarnya akan mengantarkan seorang istri memiliki martabat yang tinggi dihadapan Allah Swt. sebaliknya, jika seorang istri tidak taat dan berbakti kepada suaminya maka Allah swt. akan memberikan balasan setimpal kelak di akhirat.
istri yg menentang dan menyakiti hati suaminya, baik dengan ucapan maupun tindakan, bearti secara tidak langsung berani menentang Allah swt. dak Rasulnya.
Taat kepada suami merupakan akhlak terpuji sekaligus bekal hidup yg sangat berharga. berbakti kepada suami bearti menaati perintahnya dngn penuh cinta. Seorang istri bisa dikatakan shalihah ketika sanggup menaati perintah-perintah suaminya. Selama perintah suaminya tidak bertentangan dengan agama. Seorang istri wajib memenuhinya. Namun, pemenuhan atas perintah itu harus dengan hati tulus bukan karena terpaksa.
Istri yang shalihah adalah istri yang sanggup membuat hati suaminya berbinar binar. Membuat suaminya selalu tersenyum. Perilaku istri yg demikianlah yg mengundang rahmat Allah swt. Turun deras seperti hujan yang tak henti henti. Syafaat Rasulullah SAW dan doa para malaikat tak tercurah untuknya. itulah yg harus kita renungkan dalam kehidupan yg semakin jauh dari nilai nilai kebaikan ini.
Sekarang, zaman sudah jauh berubah. Banyak wanita yang tidak paham tentang kewajiban mereka sebagai istri. Mereka tidak tahu cara melayani suami mereka hingga Allah swt benar benar (menjadi) ridha terhadapnya.
Zaman seperti sekarang ini, perintah Allah swt dan rasulnya banyak diabaikan oleh para istri. Hak dan kewajiban suaminya tidak dipenuhi. alih alih melayani suami dengn ikhlas, setiap hari percekcokan terjadi. Suami disakiti dengan kata kata yang kasar, tidak sopan, dan cenderung merendahkan. Banyak perintah atau nasihat suami yang dtampik. Padahal tidak bertentangan dengan agama.
Bagaimana mungkin istri semacam itu akan mendapatkan rahmat Allah SWT. Yang berlipat lipat?Bagaimana mungkin Rasulullah SAW. Di akhirat kelak, akan mengakui dari umatnya? Bagaimana malaikat dilangit akan mendoakannya.?
Marilah mulai saat ini,kita berusaha berbenah diri dan memperbaiki sikap sikap kita terhadap suami kita.sebab,seorang istri berani kepada suaminya,hakikatnya juga berani kepada Allah swt.Dan rasulnya.Tentu,ada banyak akibat fatal yang harus diterima jika seorang istri sudah berani menentang ketentuan allah swt dan rasulnya.
Pertanyaannya mengapa hal buruk itu bisa terjadi?
Pertama,kedudukan sosial istri lebih tinggi daripada suami yg menimbulkan sifat egois.Biasa istri yang berasal dari golongan sosial kelas elite.
Kedua, istri lebih pandai dibanding suami.Biasanya menimbulkan sikap kurang menghormati suami.Jikalaupun menghormati hanya setengah hati.
Ketiga,watak istri lebih keras dari suami.Pembangkangan terhadap suami kadang muncul karena faktor watak seorang istri yg keras.
Keempat,istri berasal dari lingkungan budaya yg menempatkan wanita lebih berkuasa daripada suami.
Kelima,istri tidak mengerti AJARAN AGAMA.
Faktor ini yg sangat penting untuk dpahami.sebab,dngn memahami ajaran agama istri akan tahu dimana dia menempatkan posisi sesuai tempat yg sebenarnya.
bahkan masalah kelima inilah yg paling fundamental.
Dahulu Aisyah Ra.sangat gemar menemani rasulullah saw.menghiburnya,bercanda,dan melakukan hal hal yg membuat hati suaminya senang.aisyah melakukannya dngn penuh ketulusan hati karena cintanya yang begitu besar kepada rasulullah saw.
Istri yg shalihah memiliki perangai yg baik.allah swt melipatgandakan pahala baginya sehingga kelak dsurga ia merasakan nikmat yg tak terkira. Disitulah sebenarnya letak perjuangan seorang istri dalam mewujudkan harkat dan martabatnya yang tinggi dhadapan allah swt. Refleksikan kembali peran seorang istri yg baik sebagaimana termaktub di alquran dan hadits.tanpa mereflesikan hal itu, kita hanya akan menjadi istri yg rugi.
Bukankah berbakti kepada suami sama saja dngn berbakti kepada allah swt? kenapa masih saja menyakiti hati suami padahal tindakan semacam itu dapat menutup pintu kebaikan. kenapa masih setengah hati mencurahkan kasih sayang kita kepada suami.padahal sikap seperti itu jauh dari akhlak yg diajarkan Rasulullah saw kpd istri istrinya.
Dalam konteks inilah kita harus belajar menjadi istri shalihah.salah satu ukuran wanita shalihah ialah menaati suaminya dengan cinta dan kasih sayang.
Sebaliknya manita yg enggan melayani suaminya karna egois mendominasi hatinya,maka amal ibadahnya tidak akan dterima oleh allah swt. kenapa amal ibadahnya tidak dterima? dalam salah satu hadits dsebutkan demikian.
Rasulullah saw bersabda :
“telah aku saksikan kebanyakan ahli neraka ialah wanita“
mengapa begitu ,ya rasulullah?tanya sahabat.
“wanita mengufuri suaminya dan mengingkari kebaikannya.jika engkau berbuat baik padanya berapa banyakpun ia masih belum merasa puas hati dan cukup“.
(HR.Bukhari)
Memahami peran yg harus dilakukan oleh istri dapat membuat hati suaminya senang memang menjadi kewajiban seorang istri.Siapa saja yg sanggup melakukan semua itu,Allah swt akan mencatat amal baiknya sama seperti ibadah jihad.Allah swt akan mengangkat derajatnya bukan karena puasa,shalat semalaman,ibadah haji atau ibadah yg lain.melainkan ia diangkat derajatnya disisi Allah swt karena berbakti kepada suami. semoga kita artikel singkat ini dapat menjadi rambu rambu yg dapat menjadi pengingat dan penuntun untuk kita dapat menjadi istri yg berbakti kpd suami dan shalihah dalam pandangan agama.amin yra...
Semoga bermanfaat.amin[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Fadilah Bulan Rabiul Awal: Keutamaan dan Makna dalam Tradisi Islam
Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang penuh berkah dan makna bagi umat Islam. Salah satu alasan utama adalah karena...
0 Comments