Shalat sunat ini tidak disunatkan berjama’ah. Shalat sunat Lihifdhil Iman adalah shalat sunat untuk memelihara iman. Dalilnya menurut sabda Nabi Muhammad Saw:
مَنْ اَحَبَّ اَنْ يَحْفَظَ اللهُ عَلَيْهِ اِيْمَا نَهُ فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ سُنَّةِ الْمَغْرِ بِ .
Artinya: “Barangsiapa ingin dipelihara imanya oleh Allah Swt, maka hendaklah ia shalat dua raka’at (Lihifdhil Iman) setelah shalat sunat Maghrib.
Waktunya:
Setelah shalat sunat Maghrib dan setelah shalat sunat Awwabin
Banyaknya:
Dua raka’at
Niatnya:
اُصَلِّى سُنَّة تَحِيَّةُ الْاَ الْحِفْطِ الْإِ يْمَا نِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ
Ushalli sunnatan lihifdhil iimaani rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar
Artinya: Aku niat shalat sunat Lihifdhil Iman dua raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.
Surat yang dibaca:
Tiap raka’at ba’da Fatihah : Al-Ikhlas 6 kali, Al-Falaq dan Al-Ikhlas (masing-masing satu kali)
Do’a sehabis shalat Lihifdhil Iman:
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَشْتَوْ دِ عُكَ اِيْمَا نِى فِى حَيَا تِى وَ عِنْدَ مَمَا تِيْ وَبَعْدِ مَمَا تِى فَا حْنَظَهُ عَلَيَّ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرَ .
Allahumma innii asta’udi’uka iimaani fii hayaati wa ‘inda mamaati wa ba’da mamaati fahfadh-hu ‘alayya innaka ‘aala kulli syai-in qadiir.
Artinya: “Ya Allah, sesengguhnya aku serahkan imanku pada Mu di dalam hidupku dan waktu matiku sesudah matiku. Maka peliharalah lahir atasku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Adab berdo’a:
- Menghadap ke arah kiblat
- Menadahkan kedua tangan
- Khusyu’ tawadhu (merendahkan diri) kepada Allah Swr
- Menetapkan hati (mengharap makbulnya)
- Menghapuskan kedua belah telapak tangan ke muka sesudah selesai berdo’a
0 Comments