Logo Muhammad

MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM PERBEDAAN DENGAN UKHUWAH ISLAMIYAH

Apa itu Ukhuwah Islamiyah? Pasti tidak asing lagi di telinga kita. Tapi, Sebelum membahas lebuh jauh tentang itu. Pertama, Kita harus mengetahui dulu devinisi ataupun pengertian dari Ukhuwah itu sendiri. Pendek katanya  “Apa sih Ukhuwah Islamiyah itu?”

https://www.youtube.com/watch?v=8arob6eqRMk

Pada dasarnya, Secara Bahasa Ukhuwah Islamiyah berarti Persaudaraan Islam. Adapun secara istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara se akidah.

Setelah kita mengetahui devinisinya, masih banyak hal didalamnya yang perlu kita ketahui tentang hal tersebut. Dalam kata yang pendek itu ada banyak hal yang kita bisa pelajari.

MACAM MACAM UKHUWAH

Mungkin menurut kita, Ukhuwah itu Cuma ada satu macam saja. Padahal, tidak!. Ada beberapa macam-macam ukhuwah yang harus kita ketahui.

Telah dikemukakan arti ukhuwah Islamiyah, yakni ukhuwah yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menyinggung masalah ukhuwah Islamiyah dan dapat kita simpulkan bahwa di dalam kitab suci ini memperkenalkan paling tidak 3 macam persaudaraan :

  1. Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan antar sesama Muslim. Rasulullah Saw. Bersabda : “Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita adalah yang datang sesudah (wafat)-ku.” Ukhuwah Islamiyah adalah ikatan persaudaraan yang terjadi karena adanya hubungan Akidah atau kepercayaan. Yaitu, Islam. Artinya, Agama islamlah yang menyatukan kita sebagai satu ikatan persaudaraan. Saling menasehati dalam kebaikan, melarang pada kemungkaran. Dan Karena kita seakidah, ada panggilan batin dalam benak kita. Untuk menganggap mereka sebagai saudara. Ikatan ini akan terus ada selama kita menjaga Keyakinan serta kepercayaan kita.
  2. Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. Rasulullah Saw. juga menekankan lewat sabda beliau, “Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Hamba-hamba Allah semuanya bersaudara”. Ukhuwah basyariyah Yaitu persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Persaudaraan yang di ikat oleh jiwa kemanusiaan, maksudnya kita sebagai manusia harus dapat memposisikan atau memandang orang lain dengan penuh rasa kasih sayang, selalu melihat kebaikannya bukan kejelekannya. Ikatan ini terletak dalam Hati nurani kita. Bila mana nurani itu masih ada, hubungan persaudaraan itu akan tetap ada. Sebaliknya, jika nurani itu hilang maka rasa kemanusiaan maupun hubungan itu akan ikut hilang. Dampaknya, Kalau Nurani itu hilang. Akan menimbulkan banyak penyakit hati yang berbahaya. Kebencian yang besar. Dan tidak akan ada gerakan hati untuk membantu yang lain.
  3. Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab Yaitu persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya dan aspek-aspek yang lainnya. Semua itu perlu untuk dijalin karena kita sama-sama satu bangsa yaitu Indonesia. Mengingat pentingnya menjalin hubungan kebangsaan ini Rosulullah bersabda “Hubbul wathon minal iman”, artinya: Cinta sesama saudara setanah air termasuk sebagian dari iman. Hubungan Ini terbentuk dengan sendirinya. Karena Aspek kedekatan dan dalam setiap harinya yang kita temukan Adalah mereka.

PENTINGNYA UKHUWAH

Di tengah-tengah kehidupan Zaman modern yang orang sekarang itu disebut era jaman NOW, yang cenderung individualis dan materialis ini, persaudaraan atau ukhuwah menjadi hal yang sangat penting untuk dibangun demi terciptanya tatanan masyarakat yang rukun dan damai.

Ukhuwah menjadi pilar kekuatan islam.

Rosulullah SAW bersabda: “Al Islamu ya’lu wala yu’la alaih”, artinya Islam itu agama yang tinggi tidak ada yang lebih tinggi dari Agama Islam. Ketinggian dan kehebatan Islam itu akan menjadi kenyataan manakala umat Islam mampu menegakkan ukhuwah terhadap sesamanya, memperbanyak persamaan dan memperkecil perbedaan. Jika umat Isam sering bermusuhan maka Islam akan lemah dan tidak mempunyai kekuatan.

Ukhuwah merupakan bagian terpenting dari iman.

IMAN DALAM UKHUWAH

Iman tidak akan sempurna tanpa disertai dengan ukhuwah dan ukhuwah tidak akan bermakna tanpa dilandasi keimanan. Manakala ukhuwah lepas kendali iman, maka yang menjadi perekatnya adalah kepentingan pribadi, kelompok kesukuan, maupun hal-hal lain yang bersifat materi yang semuanya itu bersifat semu dan sementara. Ukhuwah merupakan benteng dalam menghadapi perbedaan. Oleh karena itu umat Islam jangan mudah terpengaruh dan jangan mudah terprofokasi khususnya jamaah Baiturrahma dengan mereka, kita harus menghadapi dengan barisan ukhuwah yang rapi dan teratur, jika kita bermusuhan maka mereka akan mudah memecah belah dan menghancurkan kebersamaan kita dalam kehidupan Islam.

Ukhuwah yang solid, dapat memudahkan membangun masyarakat madani.

Masyarakat madani adalah masyarakat yang ideal yang memiliki karakteristik dan mejujung tinggi kedamaian, kerukunan, dan saling tolong menolong. Nilai-nilai tersebut akan mudah terwujud manakala manusia memiliki ketulusan dan kemauan yang tinggi untuk merajut dan membangun simpul ukhuwah yang sudah terpoyak.

Kebersamaan memang indah. Banyak persoalan yang akan lebih mudah di selesaikan. Sebaliknya bila kebersamaan terkoyak akan pahit rasanya dan akan banyak pengorbanan yang dibutuhkan untuk merajutnya kembali.

Inti dari pembahasan taqlim ini adalah MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM PERBEDAAN DENGAN UKUWAH ISLAMIYAH

Merajut dalam bahasa melayu mengandung pengertian menyatukan perca dengan cara menjahitnya hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Pengertiannya yang lebih luas adalah menyatukan berbagai unsur atau pendapat dalam satu bentuk yang sekata.

Manusia memang tercipta dengan membawa karakter dan sifat masing-masing individunya yang tentu saja berbeda satu sama lain. Tetapi hendaknya perbedaan yang ada jangan dijadikan sebagai sesuatu yang dapat mengkandasnya sebuah hubungan.

Cobalah untuk melihat sebuah perbedaan dari sudut pandang lain yang mana dengan adanya perbedaan sepasang manusia bisa saling mendukung dan saling melengkapi kekurangan dengan kelebihan pasangannya.

Mempersatukan perbedaan dalam sebuah kebersamaan tidaklah mudah semudah membalik telapak tangan. Namun ketika ada niat dan ditindaklanjuti melalui perbuatan , maka tidak ada sulit terlebih ketika masing-masing menyadari bahwa kita ada karna sama-sama diciptakan oleh ALLAH SWT.

Adanya kebersamaan di tengah banyaknya perbedaan merupakan hal yang indah dan sulit terjadi, inilah yang terjadi di Indonesia saat ini walaupun banyak perbedaan di antara masyarakat yang ada dan walaupun juga sulit tetapi rakyat Indonesia dapat menumbuhkan kebersamaan di antara mereka.

Perbedaan-perbedaan yang ada itu dapat berupa perbedaan suku, agama, maupun perbedaan budaya. Kesulitan-kesulitan dalam menciptakan kebersamaan itu bisa saja karena masalah ketidakcocokkan, misalnya antara orang yang berbeda suku maka kepentingannya serta kebudayaannya pun berbeda sehinggga sulit untuk berkumpul bersama dan menciptakan kebersamaan karena perbedaan itu.

ALLAH SWT menciptakan negeri kita tercinta ini memang terdiri dari orang-orang yang berbeda dan dengan latar belakang yang berbeda pula. Masyarakat Indonesia bisa disebut masyarakat plural artinya masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam orang yang memiliki latar belakang yang bermacam-macam pula.

Kebersamaan di dalam masyarakat yang memiliki latar belakang yang bermacam-macam akan sulit dicapai, hal ini dapat terjadi karena perbedaan yang ada menjadi suatu penghalang dalam mencapai kebersamaan. Maka oleh sebab itu cara yang tepat untuk menciptakan kebersamaan adalah dengan menghilangkan perbedaan yang ada dengan cara bersikap saling menghargai dan saling menghormati perbedaan yang ada.

DI NEGARA kita Indonesia juga memiliki semboyan yang menyatukan rakyat Indonesia Yaitu Bhineka Tungga Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, artinya walaupun masyarakat Indonesia berbeda-beda tetapi harus bisa menjadi satu kesatuan yang utuh serta bis tercipta kebersamaan. Bila hal itu dapat tercipta bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara yang kokoh serta menjadi negara yang maju.

Kita ilustrasikan saja Indonesia sebagai seikat bunga yang didalamnya ada berbagai macam jenis bunga, berbagai macam jenis bunga itu adalah rakyat Indonesia yang memiliki berbagai macam latar belakang.

Kita lihat saja bila jenis-jenis bunga itu tidak disatukan menjadi satu kesatuan maka akan terlihat biasa-biasa saja tetapi jika berbagai macam jenis bunga itu kita jadikan satu ikat maka bunga-bunga itu akan tampak lebih indah. Sekarang tinggal usaha kita bagaimana untuk menyatukan dan menciptkan kebersamaan di antara rakyat Indonesia dan bila itu sudah tercipta Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik.

Kebersamaan yang tercipta di antara perbedaan bisa kita ciptakan dengan sikap saling menghargai perbedaan yang ada, maksudnya kita jangan menganggap perbedaan yang ada itu sebagai sesuatu yang buruk bagi kita dan juga menganggap bahwa perbedaan itu hanya menghalang-halangi untuk menciptakan kebersamaan. Kita harus menganggap bahwa semua rakyat Indonesia adalah sama.

Masalah-masalah yang banyak timbul di Indonesia sekarang ini justru semakin menumbuhkan kebersamaan kita dan hal itu harus disadari oleh semua rakyat Indonesia. Kita akan selalu bersama-sama menghadapi masalah yang ada tanpa peduli bahwa kita memiliki perbedaan.

Jadi kita harus bisa menciptakan kebersamaan di tengah perbedaan yang ada agar negara kita tercinta ini menjadi negara yang maju serta aman, nyaman, dan sejahtera.

Kita mencoba merajut kebersamaan dalam suatu perbedaan melalui suatu rumus sederhana tentunya dalam koridor nilai keislaman kita , yakni rumus 5 M :

  1. M yang pertama adalah menyadari. Kita harus mulai melihat perbedaan ini dengan menyadari bahwa perbedaan itu pasti ada, dan bahkan harus ada.
  2. M yang kedua adalah memahami. Artinya, kita harus senantiasa mencoba memahami setiap perbedaan yang ada.
  3. M yang ketiga adalah memaklumi. Sejak saat ini, kita harus belajar untuk memaklumi setiap perbedaan yang ada di antara kita.
  4. M yang keempat adalah memaafkan. Tidak jarang, perbedaan membuat adanya ketersinggungan-ketersinggungan. Oleh karena itulah kita harus mampu memberi keluasan maaf.
  5. M yang kelima adalah memperbaiki. Terkadang perbedaan memang tidak selalu baik. Di sinilah perlu kemauan keras dari kita untuk memperbaiki, bukan menyalahkan.

 Kiat-Kiat Membangun Ukhuwah

MENJALIN UKHUWAH

Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam mewujudkan ukhuwah atau persaudaraan adalah sebagai berikut:

Secara terus-menerus melakukan kegiatan dakwah Islamiah terhadap umat Islam, tentang pentingnya menjalin ukhuwah terhadap sesamanya dan menjelaskan pada mereka tentang bahayanya jika kita saling bermusuhan. Tentunya dengan metode yang teratur dan sistematis, baik melalui dakwal bil lisan, dakwal bil hal dan dakwal bil qolam.

 Berusaha meningkatkan frekuensi silaturrahmi, saling mengunjungi, saling bertegur sapa baik dalam forum formal maupun informal terutama kepada mereka yang memutuskan hubungan baik dengan kita. Silaturrahmi ini di samping dapat merajut ukhuwah, juga banyak segi manfaatnya bagi pelaku silaturahm, sebagaimana di sabdakan oleh rosulullah SAW yang artinya: “Barang siapa yang ingi dilapangkan rizqinya dan di panjangkan umumnya maka yang senang silaturahmi”.

Memperbanyak interaksi antar umat beragama untuk menyamakan persepsi terhadap setiap permasalahan perbedaan pendapat dalam arti mencari persamaan bukan perbedaa, untuk mengantisipasi terhadap perbedaan pendapat yang mengarah pada permasalahan, menahan diri dari komentar-komentar yang belum jelas, tidak mudah emosi dan senantiasa mengedepankan rasional dan pertimbangan akal sehat dan pada akhirnya tercipta budaya dialog yang sehat yang mengarah mempererat tali ukhuwah dan terciptanya kerukunan.

Meningkatkan lembaga-lembaga lintas organisasi dan lembaga-lembaga pemerintahan untuk terus menerus melakukan berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk merajut simpul ukhuwah agar tercapai tatanan masyarakat penuh kerukunan dan kedamaian sebagaimana yang kita cita-citakan bersama.

 Menghimbau kepada semua umat manusia terutama umat Islam untuk berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kualitas iman dan takwanya, karena iman dan takwanya berkulitas dan sempurna, maka mereka mempunyai kecenderungan untuk melakukan kebaikan dan kebenaran termasuk dalam hal membangun ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari.

Hal-Hal Yang Dapat Merusak Ukhuwah

hal-hal yang merusak ukhuwahDalam masa sekarang ini, mempertahankan Ukhuwah tidak semudah mebalikkan telapak tangan.

Sebab kenapa...? , sebab semakin banyaknya masalah yang dapat menghancurkannya. Karena itu, dibutuhkan perjuangan lebih dan proses yang cukup panjang. Di bawah ini adalah beberapa contoh yang dapat merusak Ukhuwah kita adalah :

  • Pemahaman tentang Islam yang setengah-setengah. Banyaknya perbedaan pendapat antara ummat Muslim tidak akan terjadi tanpa alasan. Kurangnya pengetahuan Ummat muslimin tentang Islam. Menimbulkan banyak perdebatan dan pertentangan. Karena itu, muncullah bibit-bibit kebencian antara ummat muslimin.
  • Sikap fanatik yang berlebihan. Terlalu mengagungkan kelompoknya, dan menganggap kelompoknyalah yang paling benar. Sampai Akhirnya, meremehkan kelompok yang lain. Padahal mereka masih satu agama.

Kita Harus menjaga ukhuwah

Ukhuwah sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT, harus terus menerus di upayakan penerapannya dalam kehidupan umat maanusia dalam rangka mewujudkan kerukunan dan perdamaian di muka bumi. Hal ini akan dapat tercipta manakala ukhuwah atau persaudaraan dapat di wujudkan.

Mewujudkan Ukhuwah Islamiyah merupakan dambaan setiap muslim. Namun, pengertian ukhuwah sudah menjadi kabur dan hanya merupakan istilah global yang diucapkan berulang-ulang tanpa makna.

Banyak orang yang mengajak berukhuwah, tapi kemudian memancing perseteruan dengan melancarkan cercaan kepada para ulama Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Padahal justru merekalah yang seharusnya menjadi poros paling utama untuk mendapatkan ikatan ukhuwah dan kecintaan sepeninggal Nabi SAW dan generasi terdahulu. Tetapi demikianlah, banyak orang yang sikap dan orientasinya terkungkung oleh opini fanatisme golongan. Bagaimanapun masalah ukhuwah (persaudaraan) dan persatuan ini merupakan masalah yang sangat penting.

Sesungguhnya Islam sangat menekankan persaudaraan dan persatuan. Bahkan Islam itu sendiri datang untuk mempersatukan pemeluk-pemeluknya, bukan untuk memecah belah.

Rasulullah ketika tiba di Madinah, pasca-hijrah, setelah membangun Masjid Qubah, dia kemudian mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar. Sekitar 90 sahabat yang dipersaudarakan. Tentu, untuk gerakan sosial ini bisa menjadi model.

Seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq yang dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zuhair. Sampai kita kenal peristiwa Abdurahman bin Aus dengan saudaranya Sa’ad. Saat itu Sa’ad menawarkan 50% asetnya untuk saudaranya. Tapi Abdurrahman menjawab, “tidak perlu, tunjukan saja di mana letak pasar”. Secara tersirat, Abdurrahman mengajarkan kepada kita tentang bagaimana cara menguasai ekonomi suatu negara. Yaitu dengan menguasai pasar.

Biasanya pada masa itu sangat kental dengan fanatisme kabilah. Sehingga Rasulullah tidak mempersaudarakan sahabatnya berdasarkan kabilah. Tapi, beliau mempersaudarakan dengan cara; yang lemah dengan yang kuat, yang miskin dan yang kaya, yang cerdas dan yang kurang cerdas, dan lain-lain.

Inilah warna-warni persaudaraan. Allah Swt. Berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat : 10)

Persaudaraan yang bisa kekal sampai akhirat itu, hanya persaudaraan yang didasari dengan iman.

Kita tidak bisa mengelak dari pertikaian  yang marak terjadi saat ini. Seperti dikatakan diawal, banyak orang merasa benar dengan kelompoknya sehingga menyalahkan kelompok lain. Maka solusi terbaik jika disalahkan adalah tidak usah berkomentar.

Kekuatan utama umat Islam adalah persaudaraan dan persatuan. Inti persaudaraan itu ada dua; persaudaraan dalam iman dan persaudaraan dalam kemanusiaan.

Untuk itu, sebagai muslim yang baik, tidak hanya berbuat baik kepada sesama muslim, tapi kepada semua umat manusia. Karena kita semua bersaudara dari Nabi Adam AS. Walaupun beda akidah, bukan berarti mereka menjadi musuh kita. Karena non-muslim tidak identik dengan benci terhadap Islam.

Ada non-muslim yang tidak mengerti Islam, maka kita wajib memberitahunya. Ada non-muslim yang mengerti Islam tapi tidak mau beriman, maka tugas kita mendoakan dia agar diberi hidayah. Dan ada non-muslim yang mengerti Islam tetapi memusuhi Islam, maka kita melawan dengan kaidah yang telah digariskan oleh Al-Qur’an.

SEBAGAIMANA sabda Rasulullah saw., "... Perbedaan merupakan sebuah rahmat."

Di sinilah, kita --umat Islam-- harus mulai memikirkan jalinan ukhuwah Islamiyah daripada memperbesar jurang perbedaan.

Jadi, Mari Kita Bangun Kebersamaan Diantara Perbedaan, Sebab Begitu Indahnya Kebersamaan Dalam Perbedaan.

Kesimpulannya adalah sesuai tema kita pada taqlim ini adalah

"MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM PERBEDAAN DENGAN UKHUWAH ISLAMIYAH"

Akhirul kalam wabilahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum wr wb...

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close