Logo Muhammad

Kisah Abu Thalhah, Sahabat Nabi yang Rajin Berpuasa

Apakah kamu pernah mendengar kisah Abu Thalhah? Abu Thalhah adalah sahabat nabi yang rajin berpuasa. Kisah Abu Thalhah ini patut kita jadikan contoh. Ia adalah sahabat nabi yang jasadnya utuh karena rajin berpuasa. Abu Thalhah, Sahabat Nabi yang Rajin Berpuasa Abu Thalhah merupakan salah satu sahabat nabi yang setia melayani dan mendampingi Rasul. Tak hanya setia, ia juga dikenal sebagai sosok yang gigih, pemberani, dan tidak takut berjihad di jalan Allah SWT. Abu Thalhah merupakan seorang yang mulia karena ia rajin berpuasa setiap hari kecuali pada hari-hari haram. Pada masa itu, orang-orang kafir melarang dakwah Rasulullah SAW dan ajaran islam yang disebarkan oleh Rasulullah SAW dan sahabat-sahabat. Kala itu, Abu Thalhah sudah berusia tua tetapi ia bertekad untuk berjihad bersama Rasulullah SAW dan sahabat-sahabat lainnya. Kemudian mereka menaiki kapal laut untuk menyebrangi laut lepas demi sampai ke wilayah musuh. Namun, karena kondisi fisik Abu Thalhah yang sudah renta, sahabat nabi yang rajin puasa ini pun meninggal dunia sebelum sampai ke medan perang. Meninggalnya Abu Thalhah ini membuat para pasukan Rasulullah SAW merasa kebingungan. Pasalnya, mereka masih jauh dari dataran dan tidak memungkinkan untuk memakamkan jenazah Abu Thalhah. Jenazah Abu Thalhah baru bisa dimakamkan setelah 7 hari meninggal. Selama itu, jenazah Abu Thalhah hanya ditutupi oleh kain dan dijaga pada sebuah kamar dalam kapal. Luar biasanya, atas kehendak dan izin Allah SWT, jenazah Abu Thalhah tidak berubah sama sekali. Bahkan jenazahnya tidak mengeluarkan bau tak sedap seperti jenazah berusia 7 hari yang belum dimakamkan pada umumnya. Awetnya jenazah Abu Thalhah ini karena ia rajin berpuasa. Meneladani Kisah Abu Thalhah Betapa mulianya Abu Thalhah semasa hidup dengan rajin berpuasa. Tentunya kita dapat meneladani sikap Abu Thalhah yang senantiasa beribadah kepada Allah SWT dengan puasanya yang luas biasa. Meskipun kita belum tentu bisa seperti Abu Thalhah, sahabat nabi yang rajin berpuasa, setidaknya di bulan suci Ramadhan, kita bisa memaksimalkan ibadah puasa kita. Menjalankan ibadah puasa dengan niat karena Allah SWT dan hanya mengharapkan rida Allah SWT.

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close