-
TSUWAIBAH ( BUDAK ABU LAHAB )
Ummu Habibah binti Abu Sufyan menuturkan, bahwa dia pernah berkata, ‘wahai Rasulullah nikahilah saudariku Izzah binti Abu Sufyan,’ lalu beliau balik bertanya, “apakah engkau suka dengan hal itu? aku menjawab, ‘ya namun aku tidak mau kau ceraikan, hanya aku suka apabila saudariku ikut serta denganku dalam kebaikan.’ Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya hal itu tidaklah halal bagiku, aku pun berkata: ‘telah beredar berita, bahwa engkau akan menikahi Durrah binti Abu Salamah,’ beliau bertanya, “anak wanita Ummu Salamah?”, aku menjawab ‘ya’, lalu beliau bersabda, “meskipun dia bukan anak tiriku, dia tidak halal bagiku, sesungguhnya, dia adalah anak saudara sesusuanku, Tsuwaibah dulu menyusuiku dan juga Abu Salamah, karena itu janganlah kalian menawarkan anak-anak dan saudari-saudari kalian kepadaku.”
Tsuwaibah adalah budak wanita Abu Lahab yang telah dibebaskannya. Lalu Tsuwaibah pun menyusui Rasulullah SAW. Tatkala Abu lahab meninggal, al 'Abbas bin Abdul Muththalib bermimpi bertemu dengan Abu Lahab dalam keadaan yang memprihatinkan, al ‘Abbas pun bertanya kepadanya, ‘apa yang kau dapatkan setelah kematiannya?,’ Abu Lahab menjawab, ‘setelah aku meninggalkan kalian, belum pernah aku mendapatkan satu pun nikmat, kecuali aku diberi minum karena aku telah memerdekakan Tsuwaibah.’ ( HR. Bukhari, kitab Nikah )
- HALIMATUS SA’DIYAH
Tsuwaibah menyusui Rasulullah SAW sampai berusia 4 tahun. Setelah itu Muhammad menyusu kepada Halimatus Sa’diyah.
Mereka yang di susui Halimatus Sa’diyah di antaranya:
- Abdullah bin Harits
- Anisah binti Harits
- Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muththalib
- Hamzah bin Abdul Muththalib
- KISAH HALIMATUS SA’DIYAH MENGASUH MUHAMMAD
Halimah berasal dari Bani Sa'ad, oleh karenanya, dia dikenal dengan nama Halimatus Sa'diyah ( Halimah yang berasal dari Bani Sa'ad ). Halimah datang bersama anaknya yang masih kecil ke kota Makkah, untuk mencari anak yang hendak di susui. Dari sanalah Halimah akan mendapatkan upah yang bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Awalnya, Halimah enggan menyusui Muhammad karena dia tahu Muhammad adalah anak yatim. Tidak ada harta yang bisa di berikan seorang anak yatim, pikirnya. Namun, karena mereka butuh makan dan harta untuk menyambung hidup, maka Halimah bersedia untuk menyusui Muhammad.
Di tengah perjalanan, Halimah mendapatkan keberkahan tersendiri, seketika air susunya merasa penuh, anaknya yang selalu menangis karena kelaparan, akhirnya juga mendapatkan minum dari air susunya hingga kenyang dan tertidur pulas. Hari demi hari selama menyusui Muhammad kecil, Halimah mendapatkan curahan keberkahan yang tidak pernah habis. Meskipun pada saat itu kampungnya sedang mengalami paceklik, tapi domba-domba nya dalam keadaan gemuk dan penuh dengan susu, sementara yang lainnya tidak merasakan sebagaimana yang di alami Halimah beserta keluarganya. Hingga muncul rasa cinta yang mendalam dalam diri Halimah dan keluarganya kepada Muhammad kecil. Perasaan inilah yang membuat Halimah berat hati untuk mengembalikan Muhammad kecil kepada Aminah, ibu Muhammad.
https://youtu.be/U3eGA5_aEtw- ANDA PERLU TAHU
Ibu yang menyusui ( murdhi'ah ) tidak berhubung mahram dengan keluarga bayi yang di susui, hanya si bayi ( radhi’ ) yang ada hubungan mahram dengan seluruh keluarga dekat ibu susuan ( murdhi’ah ). Mereka yang menjadi mahram si bayi:
- Perempuan yang menyusui / ibu susuan ( murdhi’ah )
- Suami ibu susuan
- Anak-anak, cucu serta generasi ke bawah dari ibu susuan
- Nenek, kakek serta generasi ke atas dari ibu susuan
- Saudara kandung dari ibu susuan ( paman dan bibi )
- Saudara kandung dari suami ibu susuan ( paman dan bibi )
- Saudara susuan ( bayi yang menyusui pada ibu susuan yang sama )
- TELADAN
Masa kecil Muhammad banyak dihabiskan diperkampungan Bani Sa'ad, sebuah kampung yang masih alami, asri dan segar udaranya. Bani Sa’ad menjadi tempat pilihan para penduduk Makkah yang ingin anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Tempat tinggal yang baik menjadi salah satu unsur pembentuk karakter yang baik pula, itulah yang terjadi pada diri Muhammad. Dengan demikian, teladan bagi kaum Muslim adalah memilih tempat tinggal yang baik, alami, dan berudara segar bagi perkembangan anak-anaknya.
0 Comments