Dengan taubat, sebesar apapun dosa manusia akan sirna, bagaimakan lenyapnya embun ditimpa matahari cerah.
Al-Qur’an menegaskan:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. (Q.S Al-Baqarah: 222)
Manusia tidak lepas dari dosa dan noda, baik ucapan maupun perbuatan terutama manusia sering lupa dan salah. Manusia sering melanggar larangan Allah. Tapi segala dosa itu akan diampuni Allah, apabila ia menyesali perbuatanya dan cepat-cepat memohon ampun, taubat kepada Nya. Karena Allah Maha penerima taubat, Maha pengasih lagi Maha penyayang.
Sabda Rasulullah Saw:
مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْ نِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُوْ مُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّيْ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ اِلَّا غَفَرَ لَهُ .
Artinya: “Setiap orang yang pernah berbuat dosa lalu pergi berwudhu terus shalat dua raka’at, lalu mohon ampun kepada Allah pasti akan terus diampuni Allah dosanya itu. (H.R Tirmizi)
Kemudian Al-Qur’an mengisyaratkan pula:
وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S An-Nisaa : 106)
Siapa yang tidak merasa gembira dan bahagia, jika semua dosa dan kesalahanya diampuni Allah Swt. Sehingga ia kembali seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. Dan sudah selayaknya kalau kita menafakuri diri kita masing-masing, ingat dan sadar bahwa tidak akan mengulangi lagi segala perbuatan dosa itu, dengan berserh diri minta ampun kepada Allah sebelum terlambat selagi hayat dikandung badan, selagi masih terbuka pintu gerbang taubat. Mereka yang bertaubat akan mendapat pahala dengan suatu pengampunan dari Tuhan yang Maha Esa.
Dengan orang yang baik, bukanlah orang yang tidak pernah salah, tetapi orang yang baik adalah yang sanggup memperbaiki dirinya dari kesalahan yang sudah-sudah. Dan berusahalah untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan lagi yang dapat mengakibatkan dosa dan noda.
Kesalahan atau dosa itu ada dua macam:
Pertama: Dosa yang berhubungan langsung dengan Allah. Misalnya meninggalkan shalat, tidak menunaikan zakat, berbuat maksiat, musyrik, dan sebagainya.
Cara taubatnya:
- Shalat sunat Taubat
- Mempertautkan ingat (dzikir) kepada Rabbul Izzati, sebanyak-banyaknya
- Berniat melepaskan perbuatan itu dari dirinya
- Menyesali sepenuh hati atas perbuatan keji yang dilakukanya
- Tidak akan mengulangi perbuatan itu untuk selamanya
- Menyatakan rasa syukur atas segala nikmat dan anugerah Allah Swt
0 Comments