Logo Muhammad

SHALAT SUNAT TAUBAT

Dengan taubat, sebesar apapun dosa manusia akan sirna, bagaimakan lenyapnya embun ditimpa matahari cerah. Al-Qur’an menegaskan: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. (Q.S Al-Baqarah: 222) Manusia tidak lepas dari dosa dan noda, baik ucapan maupun perbuatan terutama manusia sering lupa dan salah. Manusia sering melanggar larangan Allah. Tapi segala dosa itu akan diampuni Allah, apabila ia menyesali perbuatanya dan cepat-cepat memohon ampun, taubat kepada Nya. Karena Allah Maha penerima taubat, Maha pengasih lagi Maha penyayang. Sabda Rasulullah Saw: مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْ نِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُوْ مُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّيْ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ اِلَّا غَفَرَ لَهُ . Artinya: “Setiap orang yang pernah berbuat dosa lalu pergi berwudhu terus shalat dua raka’at, lalu mohon ampun kepada Allah pasti akan terus diampuni Allah dosanya itu. (H.R Tirmizi) Kemudian Al-Qur’an mengisyaratkan pula: وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا Artinya: “Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S An-Nisaa : 106) Siapa yang tidak merasa gembira dan bahagia, jika semua dosa dan kesalahanya diampuni Allah Swt. Sehingga ia kembali seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. Dan sudah selayaknya kalau kita menafakuri diri kita masing-masing, ingat dan sadar bahwa tidak akan mengulangi lagi segala perbuatan dosa itu, dengan berserh diri minta ampun kepada Allah sebelum terlambat selagi hayat dikandung badan, selagi masih terbuka pintu gerbang taubat. Mereka yang bertaubat akan mendapat pahala dengan suatu pengampunan dari Tuhan yang Maha Esa. Dengan orang yang baik, bukanlah orang yang tidak pernah salah, tetapi orang yang baik adalah yang sanggup memperbaiki dirinya dari kesalahan yang sudah-sudah. Dan berusahalah untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan lagi yang dapat mengakibatkan dosa dan noda. Kesalahan atau dosa itu ada dua macam: Pertama: Dosa yang berhubungan langsung dengan Allah. Misalnya meninggalkan shalat, tidak menunaikan zakat, berbuat maksiat, musyrik, dan sebagainya. Cara taubatnya:
  1. Shalat sunat Taubat
  2. Mempertautkan ingat (dzikir) kepada Rabbul Izzati, sebanyak-banyaknya
  3. Berniat melepaskan perbuatan itu dari dirinya
  4. Menyesali sepenuh hati atas perbuatan keji yang dilakukanya
  5. Tidak akan mengulangi perbuatan itu untuk selamanya
  6. Menyatakan rasa syukur atas segala nikmat dan anugerah Allah Swt
Kedua: Dosa yang berhubungan denga sesama manusia, misalnya mencuri barang kepunyaan orang lain, menipu, berbohong, membunuh dan lain sebaginya. Jadi dosa tadi bersangkutan paut dengan hak Adami. Cara taubatnya: Sebagaimna tersebut diatas ditambah dengan meminta relanya dan minta maaf kepada yang bersangkutan. Dengan jalan bertaubat itu berarti telah berusaha membersihkan diri dari dosa itu. Islam mewajibkan kepada kita untuk sehgera bertaubat bila mana melakukan sesuatu kesalahan atau sesuatu doa. Jangan ditangguhkan dan tunda-tunda, tapi hendaknya segera bertaubat memohon ampun kepada Nya. Perintah taubat itu banyak tercantum dalam Al-Qur’an, yang antara lain: “Hai orang-orang yangberiman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang seikhlas-ikhlasbya”. (Q.S At-Tahrim :9) Kemudian Nabi Saw juga mengingatkan: “Segeralah kamu shalat sebelum habis waktu dan segerahlat taubat sebelum ajal datang”. (Al-Hadits) “Semua anak Adam seslalu berbuat dosa. Dan sebaik-baiknya mereka yang berdosa ialah mereka yang bertaubat”. (H.R Tirmizi dan Hakim dari Anas) Waktunya: Tidak ditentukan, kapan saja. Siang maupun malam. Sebaiknya akan tidur atau sebelum shalat Tahajjud. Banyaknya: Dua raka’at Niatnya: اُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ . Ushalli sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat Taubat dua raka’at, karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar. Setelah salam kemudian bersujud, jeritana hati memohon ampunan Allah, bersyukur karena dibernya kenikmatan. Istighfar sehabis shalat taubat hendaknya diperbanyak, sedikitnya 3 kali. اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ اَلَّذِى لآ اِلٰهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِ لَيْهِ . تَا وْبَةً اعَبِدٍ ظَا لَمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهٖ  ضَرًّاوَّلَا نَفْعًا وَّلَا مَوْتًا وَلَا حَيَا تًا وَّلَا نُشُوْرًا. Astaghfirullaahal azhiim, alladziil laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaih Taubatan ‘abidin zhaalimin, laa yamliku linafsihi dharran walaa naf’an walaa mautan walaa hayaatan walaa nusyuura. (3 kali) Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus terus berdiri dengan sendiri Nya. Saya mohon Taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atan manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti”. Salah satu do’a taubat dari seorang Waliyullah Imam Abu Nawas yang berbunyi: إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ          *        وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِي فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي        *        فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم Ilaahi lastu lil firdausi ahlan, wa la aqwa ‘ala naril jahimi. Fa habli taubatan waghfir zunubi, fa innaka ghofirudzdzambil ‘adhimi Artinya: “Tuhanku, Aku ini tidak patut menjadi penghuni surga, tapi aku tidaktahan terhadap panasnya api neraka. Karena itu terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau zat yang mengampuni dosa”. Kemudian baca kalimat Thayyibah (berdzikikr) “laa ilaaha illallah” sebanyak-banyaknya dengan penuh khidmat dan keikhlasan, karena dzikrullah itu menghilangkan segala dosa ummat manusia. Disebutkan dalam Al-Qur’an: فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ Artinya: “Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan...”. (Q.S Muhammad : 19) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” (Q.S Al-Ahzab 41-42) Hal ini termaktub dalam Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an: فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ Artinya:  “Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit”.(Q.S Ash-Shaafat : 143-144) Ayat diatas menunjukan bahwa selamanya Nabi Yunus a.s dari bahaya kematianya, ditelan ikan raksasa “Nun” adalah berkat dzikirnya yang terus menurus kepada Allah Swt. Kalimat Laa ilaaha illallaah adalah benteng Ku. Dan barang siapa yang masuk ke dalam benteng Ku, maka ia aman dai adzabku. (H.R Abu Nu’aim, Ibnu Hajjar dan Ibnu Asakir dari Ali r.a) *** Allah Swt selalau membuka pintu taubat selama kita masih hidup. Kita dianjurkan untuk segera bertaubat, karena jal bisa datang sewaktu0waktu dan dimana saja dengan tidak mengenal usia.

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close