Diantara shalat sunat yang disunatkan berjama’ah ialah shalat sunat ‘Idain. Shalat itu adalah shalat hari raya ‘Idul Fitri dan shalat hari raya ‘Idul Adha.
Setahun sekali pada hari raya ‘Idul Fitri sebelum ummat Islam berkumpul, bertemu di lapangan terbuka atau di Masjid. Kesempatan untuk bertemu muka, berkenalan dan bersilaturahmi dengan penuh keakraban menjadikan tali kekeluargaan bertambah luas, bertambah besar dan terbuka. Menghadapi lebaran semalam suntuk agar diisi dengan takbiran memuji kebesaran Allah Swt sambil berdzikir dan bersyukur telah tamat puasa sebulan lamanya.
Selesai shalat sunat lalu bersalam-salaman dengan rasa khidmat, gembira dan haru (bermaaf-maafan), tak ada dendam, tak ada dengki, habislah sudah segala sengketa. Yang nampak senyum riang, hati yang murni, ssuci, penuh rasa damai dan syukur.
Kemudian hari raya ‘Idul adha, yaitu hari raya besar, hari raya Haji atau hari raya qurban.
Waktunya:
- Hari raya ‘Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal
- Hari raya ‘Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah
- Untuk hari raya ‘Idul Fitri
- Untuk hari raya ‘Idul Adha
- Sunat mandi hari raya ‘Id pagi hari setelah shalat Subuh. Kemudian minum (makanan ringan) dahulu sebelumnya. Selanjutnya berpakaian yang terbagus yang kita miliki, bersih, rapih, dan memakai wangi-wangian bila ada
- Sebaiknya cepat menuju Masjid atau tanah lapang untuk berjama’ah mengumandangkan takbir sebanyak-banyaknya. Sampai di masjid, shalat dulu Tahiyyatul Masjid dua rak’at kalau di tabah lapang tidak ada Tahiyyatul Masjid, hanya duduk menantuikan dimulainya shalat ‘Id
- Sebelum dan sesudah shalat disunatkan membaca takbir bersma-sama secara terus mnerus. Kalimat ini memberikan pelajaran dan bimbingan kepada kita agar hidup kita tidak sombong dan takabbur, karena hanyalah Allah yang Maha besar.
- Setelah itu dimulailah shalat ‘Id. Raka’at awal setelah takbirratul ihram dan do’a iftitah, baca takbir Allahu Akbar (7 kali) antara tiap-tiap takbir dibaca:
0 Comments