Diantara shalat sunat yang tidak disuanatkan berjama’ah ialah shalat sunat Tasyakur Binni’mah (nikmat).
Kapankah manusia bersyukur? Jawabanya dengan tegas: “setiap saat dan sepanjang hayat”. Alasanya: “karena Allah Swt memberikan karunia pun setiap saat sepanjang hayat. Bukankah hidup itu sendiri karunia?”.
Manusia bertasyakur tandanya manusia beriman: “maka hendaklah kamu mengingat nikmat Allah seupaya kamu beruntung”. (Q.S Al-A’raf : 69)
Shalat ini dilakukan pada setiap mendapat kenikmatan yang dianggap istimewa, artinya lebih dari nikmat-nikmat yang biasa diperoleh, untuk menyatakan terimakasih kepada Allah atas nikmat Nya.
Waktunya:
Kapan saja, setiap mendapat kenikmatan.
Banyaknya:
Dua raka’at
Niatnya:
اُصَلِّى سُنَّةً لِشُّكْرِ بِنِعْمَةِ اللهِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ.
Ushalli sunnatan lisy-syukri bini’matillahi rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu Akbar
Artinya: Aku niat shalat sunat Tasyakur binni’mah dua raka’at, karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.
Surat yang dibaca:
Raka’at awal ba’da Fatihah : yaa hayyu yaa qayyuum. Birahmatika yaa arhamar. 27 kali.
Raka’at kedua ba’da Fatihah : At-Tin 1 kali.
- Ada lagi “sujud syukur” untuk ini tidak perlu berwudhu, hanya sujud saja 1 kali tapi dianjurkan menghadap kiblat.
- Biasakanlah berawrad shalawat Bani Hasyim dan Munfarijah, karena besar pahalanya.
0 Comments