Logo Muhammad

SHALAT SUNAT LIDAF’IL BALA

Shalat sunat Lidaf’il bala artinya menolak, menghalangi, berjaga-jaga sebelum tiba. Sesuai dengan peribahas “sedia payung sebelum hujan”. Karena setiap manusia, dimnapun mereka berada tidak luput dari berbagai macam ujian dan cobaan, bahkan bencana musibah bisa terjadi setiap saat. Kadang seketika tanpa disadari, mara bahaya itu datang dengan tiba-tiba. Memang sudah menjadi kenyataan dala hidup manusia di muka bumi bahwa seseorang yang paling pintar, paling berkuasa sekalipun kadang-kadang tidak dapat menghindarkan dirinya dari musibah, itu adalah warna dari kekuasaan Allah Swt. https://youtu.be/yUeecRSZy1A Bagi seorang muslim, musibah iyu memperkuat daya tahan iman, ketakwaan dan kesabaran. Mslsh Nabi dan Rasul pun tidak luput dari peristiwa suka-duka yang datang silih berganti. Sebagai usaha untuk menghidarkanya mari kita ikuti petunjuk dibawah ini:
  • Shalat sunat Lidaf’il bala
  • Do’a-do’a Lidaf’il bala
  • Shadaqoh (tolak bala)
  • Waspadalah hati-hati. Insyaa Allah!
Waktunya: Tidak ditentukan, kapan saja. Banyaknya: Dua raka’at Niatnya: اُصَلِّى سُنَّة الِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ . Ushalli sunnatal lidaf’il bala’i rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu Akbar Artinya: Aku niat shalat Lidafil bala dua raka’at karena Allah ta’aala. Allahu Akbar.   Surat yang dibaca: Tiap raka’at ba’da Fatihah                : Ayat Qursi 1 kali dan Al-Ikhlas 7 kali Do’a sehabis shalat: اللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْئَـلْكَ سَلَا مَةً فِى الدِّ يْنَ وَعَا فِيْةً فِى الْجَسَدِ وَزِ يَا دَ ةً فِى الْعِلْمِ وَ بَرَ كَةً فِى الرِّ زْقِ وَ تَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْ تِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَ ةً بَعْدَ الْمَوْتِ . Allahumma lillaahiladzi ‘afaanii mimmabtalaaka bihii wa fadh-dhalanii ‘alaa katsiirin mimmam khuliqa tafhiila, rabbi najjinii minal qaumidh dhaalimii. Artinya: “Semua puji bagi Allah yang menyelamatkan aku dari yang diberikan Nya dengan sesuatu, dan ia mengutamakan aku dari sekian banyak makhluk. Ya Allah, selamatkanlah hamba dari orang-orang aniaya. Do’a keselamatan: اَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْئَلُكَ سَلَامَةًفِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةًفِى الْجَسَدِوَزِيَادَةًفِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةًفِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةًقَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِ،اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ . Allahumma inna nas-aluka salamatan fiddinii wa’afiatan filjasadi waziyadatan fil’ilmi wabarokatan firrizki wataubatan qablalmauti warahmatan ‘indalmauti wamagfiratan ba’dal mauti, allahumma hawwin ‘alaina fisakaraatil mauti Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Engkau akan keselamatan Agama dan sehat badan, dan tambahnya ilmu pengetahuan, dan keberkahan dalam rizki dan diampuni sebelum mati, dan mendapat rahmat waktu mati dan mendapat pengampunan sesudah mati.” Mengenai bulan shalat Shafar (Rabu akhir) Pada bulan Shafar, Allah Swt menurunkan malapetaka sebanyak 360 hari. (Al-Hadits) Karenanya sejak pada jaman Walisongo, bulan Shafar dinyatakan sebagi bulan diturunkannya bencana. Disamping itu di bulan Shafar secara kebetulan Nabi Muhammad Saw menderita sakit. Maka kalau dihubungkan dengan hal tersebut, dapat juga dimengerti bila bulan Shafar dianggap sebagai bulan diturunkanya malapetaka. Sesuai dengan ijma para ulama, maka pada bulan Shafar (Rabu akhir) diharuskan shalat sunat Lidaf’il bala. Waktunya: Rabu akhir bulan Shafar, ba’da shalat sunat Isyroq sekitar jam 06.30 WIB Banyaknya: Empat raka’at (dua raka’at-dua raka’at) Niatnya: اُصَلِّى سُنَّةً طًا عَةً دَفْعَةً عَنِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ . Ushalli sunnatan tho’atan daf’atan ‘anil balaa rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu Akbar   Surat yang dibaca: Tiap raka’at ba’da Fatihah                : Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali dan Al-Falaq , An-Naas masing-masing 1 kali.

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close