Logo Muhammad

SHALAT SUNAT KUSUF DAN KHUSUF (GERHANA MATAHARI DAN BULAN)

Sebagian dari shalat sunat yang disunatkan berjama’ah ialah shalat sunat Kusuf atau Khusuf, yakni shalat sunat ketika gerhana matahari atau gerhana bulan. Shalatnya boleh sendiri-sendiri. Gerhana matahari dan gerhana bulan merupakan tanda-tanda keagungan Tuhan sebagai pencipta alam. Dan dengan peristiwa itu manusia lebih disadarkan untuk mengingat Tuhan penciptanya dengan jalan memperbanyak takbir, dzikir, taubat dan shaddaqoh. Shalat gerhana ini termasuk shalat sunat muakkad, sebab diterangkan didalam hadits. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ  لاَيَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَا تِهِ فَإِذَا رَأَيْتُم ذَلِكَ فا فْزَعُوْا اِلٰى ذِكْرِ اللهِ وَالصَّلَا ةِ . Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan, kedua-duanya pertanda dari kekuasaan Tuhan Allah Swt. Ia tidak mengadakan gerhana karena mati dan hidupnya seseorang. Maka tatkala kamu melihat gerhana matahari atau bulan itu takutlah kamu dan cepat-cepat dzikir kepada Allah Swt dan cepat-cepatlah shalat”.   Waktunya: Waktu sedang terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan   Banyaknya: Dua raka’at   Niatnya: Gerhana matahari اُصَلِّى سُنَّةَ الْكُسُوْفِ الْشَمْسِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ . Ushalli sunnatan kusufisy-syamsi rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat gerhana matahari dua raka’at, karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar”.   Gerhana bulan اُصَلِّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ Ushalli sunnatan khusyufi qamari rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat gerhana bulan dua raka’at, karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.   Tata caranya: Cara yang pertama: Cara yang pertama ini yang termudah. Pelaksanaan shalatnya serupa saja dengan shalat sunat yang lain, sebagaimana biasa. Yaitu, takbir-baca Fatihah-baca surat-rukuk-berdiri dari rukuk-sujud-duduk diantara dua sujud- kemudian berdiri lagi-. Raka’at kedua sama dengan raka’at pertama diakhiri dengan salam.   Cara yang kedua: Tiap-tiap raka’at memakai rukuk dua kali. Sesudah takbirratul ihram kemudian baca do’a iftitah, kemudian baca surat Fatihah, dan surat Al-Insyiroh atau surat lainya yang pendek, kemudian rukuk, dan bangkit tegak kembali. Baca lagi surat Fatihah, kemudian baca surat Al-Kafirun, rukuk lagi, kemudian i’tidal (berdiri tegak), baru kemudian sujud sepertia biasa dua kali, dan berdiri untuk raka’at kedua, demikian seterusnya. Kerjakanlah sampai raka’at kedua selesai.   Cara yang ketiga: Caranya sama dengan yang kedua tadi, yakni rukuk nya dua kali, hanya bacaanya surat yang panjang-panjang:
  • Berdiri pertama sesudah Fatihah, baca surat Al-Baqarah
  • Berdiri kedua sesudah Fatihah, baca surat Ali-Imran
  • Berdiri ketiga sesudah Fatihah, baca surat An-Nisa
  • Berdiri keempat sesudah Fatihah, baca surat Al-Maidah
Atau surat yang sama panjangnya dengan sutar-surat diatas.   Kalau berjama’ah harus memakai khutbah dua kali sesudah shalat. Khutbah ini harus bertemakan anjuran taubat dari segala dosa, anjuran supaya berbuat taqwa, yakni mengerjakan perintah Allah Swt, serta menjauhi segala larangan Nya dan anjuran bershadaqoh, berlomba dalam mengerjakan kabajikan. ***   Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Tuhan, tetapi kemulian itu akangugur, jika ketentuan yang telah diberikan Tuhan kepada manusia tidak dipatuhunya. (Al-Qur’an).

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close