Shalat sunat witir termasuk kedalam shalat sunat yang tidak disunatkan berjama’ah, kecuali dalam bulan Ramadhan.
https://youtu.be/qkwHxA4_db8
Witir artinya ganjil, yaitu ganjil jumlah raka’atnya. Shalat ini lebih utama dari shalat sunat rawatib yang telah disebutkan diatas karena menurut pandangan Imam Abu Hanifah hukumnya wajib.
Dalilnya menurut sabda Nabi Muhammad Saw:
اَلْوِتُرْ حَقٌّ عَلٰى كُلِّ مَسْلِمٍ. (رواه أبوداور)
Artinya: “Shalat Witir itu tetap hak atas setiapa muslim:.
Dan bersbda pula, Nabi Saw:
يَآ اَهْلَ الْقُرْاٰنَ اَوْ تِرُ وَافَإِ نَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوَ تْرَ (رواه أمعر)
Artinya: “Hai para pencinta Qur’an! Kerjakanlah shalat Witir (ganjil) sebab Tuhan itu Maha Tunggal. Dia suka kepad bilangan yang tunggal”.
Waktunya:
Sesudah shalat fardlu ‘Isya sampai terbit fajar shiddiq atau setiap habis mengerjakan shalat malam
Banyaknya:
Sekurang-kurangnya satu raka’at dan pada umunya tidga raka’at. Adapun yang paling sempurna adalah sebelas raka’at.
Tata caranya:
Jika lebih dari satu raka’at, mula-mula dilakukan dua atau dua-dua raka’at. Sisanya yang satu raka’at dilakukan diakhir. Jika jumlahnya tiga raka’at dapat juga dilakukan sekaligus.
Niat untuk yang satu raka’at:
اُصَلِّى سُنَّة الْوِ تْرِ رَكْعَةً الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ .
Ushalli sunnatal witri rak’atan lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar
Artinya: Aku niat shalat sunat Witir satu raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.
Niat untuk yang dua raka’at:
اُصَلِّى سُنَّة الْوِ تْرِ رَكْعَتَيْنِ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ .
Ushalli sunnatal witri rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar
Artinya: Aku niat shalat sunat Witir dua raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.
Niat untuk yang sekaligus tiga raka’at:
اُصَلِّى سُنَّة الْوِ تْرِ ثَلَاثَ رَكْعَا تٍ الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ .
Ushalli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar
Artinya: Aku niat shalat sunat Witir tiga raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.
Surat yang dibaca:
Raka’at awal ba’da Fatihah : Al-A’laa
Raka’at kedua ba’da Fatihah : Al-Kafirun
Raka’at ketiga ba’da Fatihah : Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-naas
Kalau shalatnya lebih dari tiga raka’at, hendaknya surat-surat tersebut dibaca pada raka’at terakhir.
Disunatkan sesudah shalat Witir membaca do’a:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ x٣
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَ بِكَ وَ مِنْكَ اَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ .
Subhaanal malikil qudduus (3x). Allahumma innii a’uudzu biridhaaka min sakhathika wa bimu’aafatika min ‘uquubatika wabika waminka laa ushsi tsanaa-an ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika.
Artinya: “Maha suci Allah, yang Maha Merajai lagi Masa Suci (3x). Ta Allah, sesungguhnya aku berlindung dangan ridha Engkau dari murka Engkau. Dan dengan Engkau dan dari Engkau, segala pertolongan. Aku tidak dapat menghitung banyaknya pujian atas Engkau, ya Tuhanku, sebagaimana Engkau memuji Engkau sendiri”.
Catatan:
Disunatkan bagi orang yang biasa bangun pada akhir malam sebelum fajar shiddiq (waktu Subuh) untuk mengerjakan Witir nya pada akhir malam. Sabda Nabi Saw:
اِ جْعَلُوْا اٰخِرَ صَلَا تِكُمْ بِا لَّليْلِ وِتْرًا .
Artinya: “Jadikanlah akhir shalat kamu sekalian waktu malam dengan shalat Witir”.
Shalat Witir tidak boleh dilakukan dua kali, dalam satu malam hanya dilakukan satu kali shalat Witir. Kalau tidak dapat bangun tengah malam atau menjelang malam berakhir, hendaknya mengerjakan Witir dahulu sebelum tidur. Maksudnya untuk menjaga agar shalat Witir jangan sampai ketinggalan.
Fadilah Bulan Rabiul Awal: Keutamaan dan Makna dalam Tradisi Islam
Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang penuh berkah dan makna bagi umat Islam. Salah satu alasan utama adalah karena...
0 Comments