Logo Muhammad

SHALAT SUNAT JUM’AT

 Pada mulanya rawatb Jum’at ada qabliyah dan ba’diyah, tetapi yang mu’akkad hanya ba’diyah nya saja. Sedangkan qabliyah nya itu ghairu mu’akkad, yakni tidak dikukuhkan. Tetapi akan lebih baik qabliyah nya itu dikerjakan demi untuk keutamaan amal dalam peribadatan. Adapun qabliyah Jum’at itu ada yang empat raka’at. Ibnu Majah menjelaskan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: إِنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّى الْجُمَعَةِ أَرْبَعًا . Artinya: “Bahwa sesungguhnya Nabi Saw, shalat sebelum shalat fardlu Jum’at (qabliyah) sebanyak empat raka’at. https://youtu.be/JpIvpF1_4ms Waktunya: Setelah azan awal waktu Jum’at.   Banyaknya: Empat raka’at   Niatnya: اُصَلِّى سُنَّة الْجُمُعَةِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلِيَةً الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ . Ushalli sunnatal jum’ati arba’a raka’ataini qabliyatan lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat qabliyah Jum’at empat raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.   Diterangkan dalam Hadits Ibnu Majah bahwa qabliyah Jum’at yang dua raka’at itu mu’akkad, yakni dikukuhkan. Dalilnya: فَقَالَ لَهُ اَصَلَّيْتَ قَبْلَ أَنْ تَجِيْءَ؟ قَا لَ : لَا. قَا لَ: فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ . Artinya: Nabi Saw bertanya kepada Salikut Gatfani, “Apakah kamu sudah shalat sebelum datang di masjid ini?” Salikut Gatfani menjawab: “Belum!”. Berkata Nabi Saw: “Shalatlah dulu kamu dua raka’at!” Yang dimaksud dengan shalat disini ialah shalat sunat qabliyah Jum’at dan bukan Tahiyyatul Masjid.   Waktunya: Setelah azan awal waktu Jum’at   Banyaknya: Dua raka’at   Niatnya: اُصَلِّى سُنَّة الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ . Ushalli sunnatal jumu’ati rak’ataini qabliyatan lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat qabliyah Jum’at dua raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.   Adapun ba’diyah Jum’at itu banyaknya empat raka’at. Diterangkan dalam Hadits Muslim: مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مُصَلِّيًا بَعْدَ الْمُعَةِ فَلْيُصَلِّ أَرْبَعًا .   Artinya: “Barangsiapa diantara kalian yang hendak shalat sunat setelah Jum’at maka shalatlah empat raka’at”. (H.R Muslim dan Abu Daud)   Waktunya: Setelah shalat Jum’at, zikir dan do’a (ba’da awrad)   Banyaknya: Empat raka’at   Niatnya: اُصَلِّى سُنَّة الْجُمُعَةِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ  بَعْدِيَةً  الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ . Ushalli sunnatal jumu’ati arba’a raka’ataini ba’diayatan lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat ba’diayah Jum’at empat raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.   Ba’diyah Jum’at boleh hanya dua raka’at. Diternagkan dalam Hadits Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim: “sesungguhnya Rasulullah Saw shalat sunat ba’diyah Jum’at itu banyaknya dua raka’at”.   Waktunya: Setelah shalat Jum’at   Banyaknya: Dua raka’at   Niatnya: اُصَلِّى سُنَّة الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً الِلهِ تَعَا لٰى اللهُ أَكْبَرْ. Ushalli sunnatal jum’ati rak’ataini ba’diayatan lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar Artinya: Aku niat shalat sunat ba’diayah Jum’at dua raka’at karena Allah ta’aalaa. Allahu Akbar.   Catatan: Jumlah shalat rawatib yang mu’akkad (diutamakan) setiap hari ada 12 raka’at, yakni:
  • 2 raka’at sebelum Subuh
  • 2 raka’at sebelum Zuhur
  • 2 raka’at sesudah Zuhur
  • 2 raka’at sebelum ‘Ashar
  • 2 raka’at sesudah Maghrib
  • 2 raka’at sesudah ‘Isya
Demikianlah shalat sunat rawatib mu’akkadah yang sangat dipentingkan oleh Rasulullah Saw. Sedangkan rawatib ghairu mu’akkad juga disunatkan mengerjakanya, tetapi tidak begitu dikukuhkan. Dikerjakan hanya sebagai keutamaan amal serta peningktan dalam beribadah saja. Sesuai dengan sunat Nabi Saw dan tabarruk kepada segala isinya.   *** Melaksanakan shalat sunat rawatib, yakni shalat sunat sebelum dan sesudah shalat fardlu yang 12 raka’at, pahalanya lebih baik daripada dunia berserta segala isinya. (Al-Hadits)

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close