Di kampung ini terdapat beberapa macam dusun yang mengelola majelis pengajian, salah satunya adalah majelis hidayatussalam, majelis ini mempunyai sekitar 50 jamaah yang aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan populasi dusun sebanyak 250 jiwa yang di pimpin beberapa orang ustad.
Tidak semua jamaah mengikuti kegiatan ini, ada yang sekali sekali atau tidak mengikuti sama sekali, ada sebuah kisah tentang sesorang jamaah yang sekali sekali mengikuti kegiatan agama islam di majelis ini. Sebut saja si Fulan.
Pada suatu hari di bulan rabiul awal salah seorang ustad di panggil oleh pemilik kontrakan, ustad tersebut diberi tahukan oleh pemilik kontrakan bahwa masa sewa nya sudah habis, pemilik kontrakan menanyakan apakah ustad tersebut ingin memperpanjang masa sewa selama minimal 6 bulan ? jika tidak ustad tersebut diharuskan keluar dari kontrakan pada hari itu juga.
Ustad tersebut kebingungan karena pemberitahuan yang begitu mendadak pada bulan rabiul awal kepadanya, ustad tersebut tidak memegang uang untuk memperpanjang kontrakan tersebut dan dipersilahkan untuk pergi pada hari itu juga. Ustad tersebut pun pamit kepada seluruh jamaah bahwa dia tidak dapat meneruskan kegiatan ajar mengajar di majelis itu. Para jamaah merasa kehilangan, cucuran air mata melepas kepergian ustad tersebut, dan para jamaah membantu ustad tersebut untuk membereskan barang barang yang ada di kontrakan untuk di bawa pergi.
Tiba tiba sang ustad pun dipanggil kembali oleh pemilik kontrakan untuk segera bertemu dengannya, ustad pun bergegas sambal membawa barang yang dapat dibawa, ketika dia bertemu dengan pemilik kontrakan dia kaget karena melihat si fulan di pertemuaan itu.
Pemilik kontrakan tiba tiba mengeluarkan kopi dan rokok dan berbicara dengan nada yang sangat ramah, pemilik kontrakan itu bertanya sudah berapa orang yang belajar alquran di majelis hidayatussalam? Ustad itu berkata kurang lebih 20 orang, sisa hanya ikut shalat berjamaah ujar ustad tersebut.
Pemilik kontrakan itu berkata, si fulan menghadap kepada saya, dia bilang kalau ustad banyak mengajak orang orang ke majelis untuk belajar alquran dan maulid simtudduror dan ustad sangat dibutuhkan didusun ini, si Fulan juga berkata saya bahwa dia tidak bisa membantu ustad untuk meminjamkan uang atau membayarkan kontrakan untuk ke depan, si fulan berkata bahwa dia ingin memberikan kontrakan yang sekarang dia tempati untuk ustad, sebagai gantinya dia yang akan keluar dari dusun ini…
Masya Allah …..hati saya bergetar ujar pemilik kontrakan… bagaimana mungkin ada seseorang yang mau berkorban untuk sesamanya sehingga ia sendiri mengorbankan kepentingannya sambal menitiskan air mata…saya malu…sebagai solusi untuk masalah ini… biarlah ustad tinggal selama 6 bulan kedepan tanpa sewa…semoga ustad bisa membawa kebaikan bagi dusun ini.
Akhirnya si Fulan dan Ustad pun kembali ke kontrakan mereka dan berbicara dengan para jamaah untuk menyampaikan kabar gembira ini. Para jamaah bersuka cita dan meneteskan air mata atas pengorbanan si fulan yang menggugah hati pemilik kontrakan.
Sebagai imbas dari kejadian ini majelis hidayatusslam semakin giat beribadah dibulan rabiul awal, pada gerakan 10 juta shalawat yang sekarang pada bulan rabiul awal dilakukan peserta menjadi 76 orang dan menempati peringkat pertama dalam event ini dengan jumlah shalawat sebanyak 20,898,613
Ini lah cerita dibalik menyusulnya perolehan shalawat dibulan rabiul awal oleh majelis hidayatusalam menjadi peringkat 1 menyusul majelis baiturrahman yang sekarang peringkat kedua didalam kegiatan 10 juta shalawat.613
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
[HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45]
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 71).
Ternyata amalan sesuai dengan hadist dan alquran diatas datang dari si fulan yang hanya sekali kali datang ke majelis, walaupun sekilas tidak begitu memperhatikan majelis ternyata hatinya sangat mencintai majelis, ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak berburuk sangka kepada orang lain karena hanya allah yang hanya maha mengetahui..
Assamulaykum wr wb
0 Comments