Dibulan rabiul awal, Pada hari selasa tanggal 12 november 2019, ada seseorang pemuda yang datang ke tempat saya, bermaksud mengeluhkan mengenai kehidupannya, ia bermaksud untuk meminta saya untuk mengajarkan maulid simtudduror dan belajar mengaji, dia menjelaskan bahwa di sekitar tempat dia tinggal tidak ada kegiatan agama islam yang bisa mendukung keinginan dia untuk belajar.
Setelah dia menyampaikan hajatnya dia pun meminta saya untuk meminjamkan uang yang akan digunakan untuk membayar sewa kontrakan, saya pun mengabulkan permintaaan dia.
Setelah itu saya menghubungi salah satu dari ustad laskarmaulid yang bertanggung jawab atas kegiatan syiar dan dakwah di daerah itu. Saya meminta dia untuk datang menemui saya. Tidak lama kemudian ustad tersebut hadir di kediaman sementara saya.
Ketika dia memasuki kediaman saya, Ustad tersebut kaget melihat warga yang dikenalnya ada di hadapannya. Dia bertanya, kenapa kamu bisa sampai kesini? Pemuda itupun menjawab saya Cuma main saja ustad. Saya pun bertanya kepada ustad tersebut. Pemuda ini mengeluhkan tidak ada kegiatan ajar mengajar mengenai alquran dan maulid simtudduror, saya bermaksud tabayun dengan antum, apakah benar yang disampaikan pemuda ini?
Ustad tersebut tersentak dan menahan amarahnya, dia berkata mengapa kamu berkata demikian kepada beliau? Saya berulang kali mengajak kamu untuk ikut belajar alquran di majelis, setiap hari saya jemput kamu tetapi kamu tidak merespon ajakan saya, setiap adzan berkumandang kamu tidak ikut berjamaah tetapi kamu sibuk merokok di depan kantin, belum lagi ketika saya shalat kamu berjalan lalu lalang di depan saya. Ustad tersebut bilang kepada pemuda itu saya malu di tegur oleh beliau, seolah olah saya tidak melanjutkan perjuangan yang sudah ada selama ini.
Pemuda itupun terdiam seribu Bahasa, akhirnya ustad tersebut memecahkan keheningan dan berkata kalau tidak salah kamu bersahabat baik dengan pemuda yang bernama Yanto, kalian tinggal satu kontrakan dan sering terlihat bersama, alhamdulilah Yanto sekarang sudah bisa mengaji dan membaca maulid, setiap malam Jumat Yanto selalu terlibat dalam pembacaaan maulid menjadi backing vocal untuk kegiatan ini.
Pada awalnya Yanto pun tidak bisa membaca namun secara perlahan dan konsisten dia terus hadir mengikuti kegiatan kegiatan yang ada di majelis. Mengapa kamu tidak bisa mencontoh Yanto? Niat kamu sudah baik untuk memperbaiki diri namun jika suatu niat jika tidak ikuti oleh usaha maka niat itu menjadi sia sia. Pemuda itupun diam seribu Bahasa.
Ustad tersebut pun menceritakan lebih lanjut tentang sosok pemuda yang bernama Yanto. Yanto adalah seorang pemuda serba kekurangan dan yatim, pada suatu hari Yanto kedatangan seorang tamu di majelis, orang yang tidak diketahuinya, Yanto pun bertanya kepada ustad tersebut, ustad saya tidak mempunyai saudara yang peduli dengan saya, hanya ustad saja yang perduli dengan saya, saya tidak tahu siapa yang akan menemui saya, ustad tersebut menjawab temui saja dia, kamu tidak tahu apa yang akan terjadi, berbaik sangkalah kepada Allah SWT.
Dengan berat hati pemuda itu pun menemui orang yang di maksud. Subhanallah…. Ternyata orang itu adalah ayah dari pemuda yang bernama Yanto, mereka sudah lama tidak bertemu,
Yanto pun bertanya kepada ayahnya, ayah mengapa baru sekarang engkau datang? Keduanya pun menangis berpelukan.. maafkan ayah nak…. Ayah bermimpi kamu sedang membaca Alquran dengan berlinangan air mata, ayah bertanya kepada kamu, mengapa kamu menangis? Yanto menjawab Yanto Kangen Sama Emak..ayah,
Emak sudah tidak ada, emak membutuhkan doa dari yanto. Karena mimpi itulah ayah datang dan mencari kamu dimana, ayah bawa sedikit baju untuk kamu dan sedikit makanan untuk majelis kamu. Semoga kamu bisa meneruskan kembali apa yang sudah kamu lakukan selama ini.
ALLAHU AKBAR…. Begitulah cara Allah SWT mempertemukan seorang ayah dan anaknya yang sudah terpisahkan sekian lama.
Pada tanggal 11 November 2019 di bulan rabiul awal majelis Baitulmagfiroh mengadakan maulid akbar, setiap orang di kampung ini berpartisipasi mengumpulkan dana untuk memperingati hari kelahiran Rasullah SAW di bulan rabiul awal.
Pemuda yang bernama yanto ini datang kepada ustad tersebut, dia berkata, ustad saya ingin menyumbang Rp 5000 untuk kegiatan maulid di majelis ini, ustad pun berkata darimana kamu punya uang ? pemuda itu pun menjawab Alhamdulilah Ustad saya habis memijit seseorang dan dia memberikan uang sebesar Rp 7000, yang 2000 saya pakai untuk membeli gorengan keperluan makan saya selama satu hari dan yang Rp 5000 saya ingin memuliakan Rasullah SAW di bulan Rabiul Awal, walaupun tidak berarti saya berharap uang ini dapat menyelamatkan saya di akherat nanti. Masya Alllah …begitu hebatnya cinta Yanto kepada Allah SWT dan RasulNYa.
Berkat wasilah alquran dan shalawat, Allah SWT perlahan memperbaiki kehidupan hamba hambanya. biasanya saya yang menyampaikan nasehat kepada orang orang yang ada di kampung ini, pada hari ini di bulan rabiul awal, saya yang belajar hikmah dari seorang pemuda yang bernama Yanto bagaimana ia mencintai Allah SWT dan Rasullah SAW. Masya Allah…
Pemuda tersebut kaget mendengar cerita Yanto sahabatnya, dia pun kembali terdiam seribu Bahasa pada akhirnya saya pun menutup pembicaraan yang sudah berlangsung lama.
Saya berkata kepada pemuda itu, kamu bisa belajar dan mengambil hikmah dari cerita sahabat kamu Yanto di bulan rabiul awal ini. Saya bukan ingin menyinggung kamu tetapi saya ingin memberikan nasehat sedikit kepada kamu,
Jangan menggunakan agama sebagai alasan untuk mendapatkan sesuatu. Jika memang kamu ingin belajar agama sebaiknya niat harus di ikuti dengan usaha. Semoga apa yang terjadi hari ini dapat menjadi pelajaran dan hikmah untuk kamu.
Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam berbicara kepada kamu, semoga kamu memaafkan saya., jika kamu memang serius untuk merubah diri tolong ikuti setiap kegiatan yang ada di majelis yang dipimpin oleh ustad ini. Semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada Pemuda ini....
Banyak pelajaran dan hikmah yang dapat di ambil dari kisah ini. Semoga allah merahmati kita semua.
Assalamualaykum wr wb.
0 Comments