Logo Muhammad

KARAKTER PEMIMPIN

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Dari kegiatan mengembala kambing .Nabi Muhammad SAW belajar tentang kesabaran dan keuletan , kambing bukanlah jenis binatang yang mudah untuk di atur apalagi dengan digembalakan dengan dan tidak di ikat yg bebas kemana dia mau dan makan apa saja yg dia mau. karakter yg demikian tadi siapa yang sanggup di lakukan kalau bukan orang yg sabar dan ulet,sifat sifat inilah yang sangat diperlukan oleh seorang pemimpin yg beragam sifat dan karakter.

Dimana seorang pengembala selalu berusaha mencari tempat yang aman dan banyak rumputnya, karakter demikian juga yg harus di miliki dan diperlukan oleh seorang pemimpin agar berpikir untuk kebaikan umatnya dan mencari cara untuk mensejahterakan dan ketentraman bagi  rakyatnya.

Seorang pengembala selalu waspada dan melindungi hewan gembalaan nya dari gangguan binatang buas yang selalu mengincarnya.Begitulah seorang pemimpin yg tidak hanya memikirkan ketenangan, ketentraman dan keselamatan dirinya sendiri, saat hewan gembalanya sudah tenang mendapat makanan, aman dari gangguan binatang buas dan tidak kemana mana maka saat inilah si gembala bisa istirahat dan tidak memikirkan hewan ternaknya.dengan demikian pemimpin bisa mengasah hati dan pikirannya tadabur alam, sehingga dia semakin dekan dengan Tuhannya dan makin perhatian dengan hewan gembalanya.

Kemandirian yg di alami Nabi Muhammad SAW uni mulai jarang kita jumpai di keluarga saat ini, orang tua cenderung melayani apa yang menjadi kebutuhan anaknya meskipun mereka telah mampu melakukan sendiri dan orang tua tidak melibatkan  anak anaknya dalam pekerjaan rumah,dengan melibatkan mereka maka akan melatih dan mendewasakan mereka,sehingga anak akan menjadi berkepribadian yg matang, tangguh dan patang menyerah.

Semua para Nabi di riwanyatkan sebagai seorang pengembala, demikian Nabi Muhamamad SAW meskipun profesinya terlihat rendah akan tetapi tidah menghalangi untuk menjadi pemimpin dan panutan umat. karena pada dasarnya manusia yg  bersih tidak menilai pada fisik,tetapi pada kemuliaan jiwa dan hatinya.

[/vc_column_text][vc_empty_space][/vc_column][/vc_row]

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close