Logo Muhammad

KONSISTENSI RELEJIUSITAS DAN SPIRITUALITAS

Alkisah, ada cerita seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil ahli ibadah. Laki-laki itu senantiasa menggunakan waktunya untuk beribadah kepada Allah swt. malam hari dia gunakan untuk menghadap Allah dan siang harinya ia berdagang, berjualan barang barang, melayani kebuTuhan orang banyak. Laki laki pedagang itu dkarunia Allah wajah tampan, sehingga perempuan yang melihatnya akan menaruh hati dan tertarik padanya. Pada suatu hari, laki laki tadi berangkat berdagang seperti biasanya.dia berdagang dari kampung satu ke kampung lainnya.hingga ia tiba dsebuah rumah mewah nan megah milik seorang pembesar negeri itu. Melihat ketampanan pemuda tadi, istri pembesar itu tertarik kepadanya.diajaknya laki laki itu masuk kedalam rumahnya. Hai,laki laki tampan, mengapa aku harus tertarik dan jatuh hati padamu.? aku memiliki harta dan apa saja yang kau inginkan. Jadi,berhentilah engkau berdagang dan ambillah harta dan kemewahanku untukmu. ujar istri pembesar merayu laki laki tampan itu. Mendengar rayuannya,hati laki laki itu pun berbunga bunga.dia pun rupanya tertarik juga dengan wanita itu. “Hindarilah dari maksiat dan takutlah dengan Allah“suara hatinya berbesik. wanita itu berjalan seraya mengunci pintu rumah dari dalam. Wahai putri, sesungguhnya aku takut kepada Allah yang MAHA MELIHAT. “Sungguh,pintu itu tidak akan aku buka sebelum engkau bersenang senang denganku“ jawab wanita itu. “Takutlah engkau kepada Allah“ bisik laki laki itu kepada dirinya sendiri.Dia lalu terdiam sesaat dan mencari celah untuk menghindari ajakan wanita itu. “Tuan putri,berilah aku waktu untuk mengambil air wudhu“pinta laki laki itu. Perempuan itu pun memberinya kesempatan untuk berwudlu.Setelah selesai dia naik ke atas rumah,shalat dua rakaat. Setelah selesai shalat,dia memandang kebawah,dilihatnya bumi sekitar 20 hasta kebawah. Lalu pandangannya dia tujukan kelangit dan bermunajat kepada Allah sambil menangis tersedu sedu. “Ya,Tuhan,aku telah beribadah kepadamu sekian puluh tahun lamanya. Hindarkanlah aku dari godaan perempuan itu.Jika tidak,maka celakalah aku.“doa laki laki itu. diapun tak henti hentinya berkata kepada dirinya sendiri.Hai,takutlah engkau kepada Allah swt. Selesai berdoa laki laki itu pun nekat menjatuhkan dirinya dari atas rumah.  “Hai ,Jibril,selamatkanlah hamba-KU itu sebelum dia terjatuh kebumi.dia menjatuhkan dirinya karena takut kepadaku.“Perintah Allah swt kepada malaikat Jibril. Selamatlah nyawa laki laki tampan itu.dia pulang dan terhindar dari godaan perempuan itu.dia amat gembira ketika bisa selamat dari peristiwa yang hampir menghilangkan nyawanya. Sesampainya dirumah. dilihatnya anak dan istrinya menangis karena menahan lapar.laki laki itu bersedih. tidak lama kemudian, datanglah seorang tetangga yang hendak meminta makanan kepadanya. kau saksikan,kamipun sedang lapar. Sejak beberapa hari yang lalu kami sudah tidak ada makanan untuk dimakan kata laki laki itu kepada tetangganya.“jika  tidak percaya,kau lihatlah ke dapur“ tetangganyapun melihat ke dapur. tapi, betapa terkejutnya dia melihat ada makanan yang hangat yang baru saja dimasak. Laki laki itu mengambil makanan itu dan makan bersama sama keluarganya dan tetangganya sampai mereka kenyang. ALLAH SWT berfirman: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka sangkanya.dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki ) nya. Sesunguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu. ” (QS.Ath-Thalaq:3) Keyakinan dan keimananlah yang dapat menyebabkan seseorang dapat melakukan sesuatu diluar jangkauan pikiran manusia biasa, mustahil, dan tidak mungkin. Keimanan akan keberadaa-Nya membuat orang menjadi yakin bahwa dirinya selalu dalam pengawasan-Nya. Maka,walaupun dalam hati kecilnya terbersit keinginan melayani nafsu wanita itu. Tetapi,terkalahkan dengan keyakinan akan keberadaan-Nya. Berdasarkan keimanan yang mantap. Laki laki pedagang tampan itu lebih baik menjatuhkan diri dari atas rumah dengan resiko terburuk sekalipun daripada harus melakukan kemaksiatan. Itulah wujud dari iman dan keyakinan yang sejati.keimanan dan keyakinan tersebut hanya dapat diperoleh melalui KONSISTENSI RELEJIUSITAS DAN SPIRITUALITAS saja dan tidak bisa dengan yang lainya. Jadi kata kuncinya adalah tiga kata diatas yang sering kita sebut ISTIQOMAH. Konsistensi dapat diwakili dalam sebuah pernyataan seperti ini: “Sekali anda berkata TIDAK selamanya anda berkata tidak”. Contoh; sekali anda tidak ingin mengkomsumsi narkoba dan minuman keras maka selamanya anda tidak akan lagi mengkomsumsinya. Inilah yang disebut konsistensi. Lalu, bagaimana konsistensi relejiusitas dan spiritualitas itu? Sekali anda menjalankan shalat,maka selamanya anda menjalankan shalat.Maka selamanya juga anda akan yakin pada-Nya.Sekali anda tidak berbohong,maka selamanya anda akan jadi orang jujur.Inilah contoh konsistensi,relejiusitas dan spiritualitas. Dan dengan konsistensi seperti inilah anda akan menyerap manfaat dari istighfar, shalat, dzikir, shalawat dan ibadah ibadah lainya. Pembaca yang budiman di akhir cerita ini saya ingin menambahkan bahwa kita sering melihat orang shalat, dzikir, baca alquran, beristighdar maupun mengamalkan shalawat atau ibadah yang lainnya tapi tidak sedikitpun memberi perubahan pada dirinya terutama pada akhlaknya hal itu diakibatkan ketiadaan konsistensi relejiusitas dan spiritualitas. Kita menjadi orang yang taat selagi taat,tetapi berubah menjadi orang yang tidak taat selagi lupa taat. Terkadang kita jadi rajin pergi kemasjid tetapi terkadang justru kita malas pergi ke masjid. Terkadang kita takut melakukan maksiat tetapi, terkadang kita melakukan dosa dan maksiat. Terkadang kita yakin Allah SWT melihat kita dimanapun kita berada ,tetapi,kadang kita tidak perduli bahwa Allah swt melihat kita. Lalu kita terjebak untuk selingkuh, berzina, menipu, melanggar janji dan lain sebagainya. “Sikap seperti itulah yang membuat kita justru menghijabi munculnya manfaat dan kekuatan dari ibadah kita. Ribuan kali kita beristighfar tapi tak sedikitpun kita berhenti dari maksiat.” Semoga kita mendapatkan taufik dan hidayah untuk berusaha dekat dengan Allah swt. amin yra... semoga bermanfaat.amin

Bagikan :

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Close
Close