Ada sifat buruk yg sering tidak kita sadari bila ada malapetaka atau musibah yg menimpa kita.
Cepat cepat kita menganggap ini adalah takdir.dan sebaliknya,kita melupakan kata ini jika itu adalah sebuah kesuksesan atau kenikmatan.Sikap ini tidak sejalan dngn petunjuk Al-Qur'an :
"Apa saja nikmat yg kamu peroleh adalah dari Allah,dan apa saja bencana yg menimpamu maka itu dari(kesalahan) dirimu sendiri
" Benar kita tidak dapat melepaskan diri dari takdir tuhan.tetapi takdirnya tidak hanya satu."
Kita diberi kemampuan untuk memilih takdir tersebut.
Runtuhnya tembok yang rapuh dan berjangkitnya wabah merupakan takdir takdir tuhan berdasarkan hukum hukum yang telah ditetapkannya. Sehingga bila kita tidak menghindar darinya pasti ia akan menerima akibatnya.dan itu adalah takdir. tetapi bila ia menghindar dan luput dari marabahaya , maka itupun takdir.
"Bukankah Allah SWT.telah menganugerahkan kepada manusia kemampuan untuk memilih takdir itu sendiri".
" Kelirulah seorang yg hanya mengingat takdir pada saat terjadi musibah yangg menimpanya.tetapi,lebih keliru lagi yang mempermasalahkan takdir untuk musibah yangg menimpanya."
Bagi mereka yg menutupi kesalahan kesalahannya.dengan dalih takdir,tidak kecil dosa yang akan mereka sandang.
Kita tidak mau meratapi terlalu lama peristiwa Mina.misalnya,sebagaimana kita tidak ingin peristiwa serupa terulang lagi.
Kita sadari bahwa mereka yang telah berpulang telah menemui tuhan dan benar benar telah memenuhi panggilannya.
"Hai jiwa yg tenang,kembalilah kepada tuhanmu dngn hati yang puas lagi diridhai NYA, maka masuklah kedalam jamaah hamba hamba ku dan masuklah kedalam surga ku"
( QS 89: 27-30)
Walaupun Alquran menamai kematian sebagai malapetaka (lihat QS 47:20),tetapi itu hanya menurut pandangan orang yg ditinggal,sedangkan yg meninggal kematian dapat merupakan suatu NIKMAT.
Alquran juga menguraikan kematian dalam rangkaian nikmat dan anugerah Tuhan (lihat QS 2:28).
Betapa ia tidak menjadi nikmat ; bukankah kematian merupakan jalan satu satunya untuk memperoleh kebahagiaan abadi.
" Takutkah kita dengan mati?"
Demikian tanya seseorang pada temannya.
"Kemana aku pergi bila aku mati?"sang teman balik bertanya.
Kepada Tuhan jawabnya.
Aku tak perlu takut ,karena aku menyadari bahwa segala sesuatu yg bersumber dariNYa adalah baik.dia tidak pernah memberi kecuali yang baik.
Di akhir bacaan singkat ini sy ingin memberikan pandangan dengan dilatar belakangi segala kelemahan dan kekurangan saya.
"Bahwa segala sesuatu kenikmatan adalah Rahmat Allah SWT.
Bahkan,musibah sekalipun hakikatnya adalah sebuah kenikmatan dari Rahmat allah swt.
Mengapa bisa seperti itu? Karena musibah itu adalah cara lain Allah SWT memberikan kasih sayang Nya terhadap haambaNYA karena dengan musibah itu kita bisa kembali kejalan kebenaran yg dengan itu kita bisa memperoleh hidayah dan hidayah itu adalah sesuatu yg paling berharga didunia ini.
"Hidayah itu adalah jalan menuju surga nya Allah SWT."
Semoga kita mendapatkan Taufik dan hidayah untuk dapat memahami HIKMAH yg akan diberikan Allah SWT kepada kita.amin ya robbal Al-Amin
Semoga bermanfaat. amin..
0 Comments