PEMBAHASAN 05
Kitāb Bulūghul Marām | Kitābul Jami’
Bab 01 | Adab
Hadits 03: Hakekat Kebaikan Dan Dosa (bagian 2)
Oleh : Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
~~~~~~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Para ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Kita masuk pada halaqah yang ke-5, masih bersama hadits:عَنِ النَّوَّاسِ ابْنِ سَمْعَانَ رضي اللّه عنه قَالَ سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللّهِ صلّى اللّه عليه وسلّم عَنِ الْبِرِّ وَ اْلأِثْمِ فَقَالَ اَلْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَ اْلأِثْمُ مَا حَاكَ فِى صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ (أخرجه مسلم)
Dari shahābat Nawās bin Sam'ān radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu, dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang kebajikan dan tentang dosa." Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata: "Kebajikan adalah akhlaq yang mulia dan dosa adalah apa yang membuat hatimu gelisah dan engkau tidak suka kalau orang-orang melihat apa yang engkau lakukan tersebut." (HR Imam Muslim nimor 4632, versi Syarh Muslim nomor 2553) Telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya tentang makna "al-birru husnul khuluq" (kebajikan adalah akhlaq yang mulia). Dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas potongan hadits yang ke-2 yaitu tentang "Dosa".وَاْلأِثْمُ مَا حَاكَ فِى صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ
"Dosa adalah apa yang menggelisahkan engkau dihatimu dan engkau tidak suka jika orang-orang melihat kau melakukannya." Hadits ini menjelaskan tentang barometer untuk mengenal dosa. Tentunya, dosa-dosa adalah melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Untuk mengenal dosa, kita bisa melihat dengan mempelajari Al-Qurān dan sunnah-sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam; ■ Apa yang dilarang oleh Allāh dalam Al-Qurān maka itu adalah dosa. ■ Apa yang dilarang oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hadits-haditsnya maka itu adalah dosa. Namun terkadang, ada perkara yang kita lakukan yang kita tidak sempat untuk melihat/mengecek dalilnya atau kita tidak tahu dalilnya. Tetapi tatkala kita hendak melakukannya muncul kegelisahan dalam dada kita dan ketidaktenangan dalam hati kita tatkala kita hendak melakukannya, ingatlah ini merupakan ciri dosa. Karena dalam hadits ini Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan barometer dan indikator untuk mengenal dosa. Beliau menyebutkan 2 ciri, yaitu:- Menjadikan dadamu gelisah
- Engkautidak suka untuk dilihat oleh orang lain
ِ ۗأَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"Ketahuilah dengan mengingat Allāh maka hati menjadi tenang." (Ar-Ra'du:28) ◆ Maka kebalikannya, kalau lupa dan maksiat kepada Allāh, maka pasti mendatangkan kegelisahan & gundah gulana, hatinya tidak tenang & tidak tentram sampai dia bertaubat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjauhkan kita dari segala dosa. Dan semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang tawwābīn, yaitu jika kita berdosa segera kita bertaubat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Demikianlah.وبالله التوفيق والهداية
Sampai bertemu pada halaqah berikutnya.السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
➖➖➖➖➖➖➖[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
0 Comments