“Apabila sudah tiba hari kiamat, Nabi Adam melihat seorang dari umat Nabi Muhammad yang di giring masuk ke neraka, kemudian Nabi Adam memanggil: “yaa Muhammad”, Nabi Muhammad menjawab: “iya wahai bapak manusia”, lalu Nabi Adam berkata: “sungguh ada seorang umatmu yang di giring masuk ke neraka, Nabi Muhammad lari dibelakang orang tersebut sampai menemuinya, beliau berkata; “wahai malaikat, berhentilah”, malaikat berkata: “wahai Muhammad, apakah engkau tidak membaca firman Allah tentang hak-ku?
﴿ ﻻَ ﻳَﻌْﺼُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ ﻭَﻳَﻔْﻌَﻠُﻮْﻥَ ﻣَﺎ ﻳُﺆْﻣَﺮُﻭْﻥَ﴾ [ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ( 66 ) : 6 ]
“tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim [66]: 6)
kemudian malaikat mendengar suara “patuhlah kepada Muhammad!”
nabi berkata: “kembalikanlah dia ke timbangan amal!” kemudian amalnya ditimbang, dan amal buruknya lebih unggul dari amal baiknya, kemudian Nabi mengeluarkan secarik kertas dari lengan bajunya, dalam kertas tersebut terdapat bacaan shalawat yang pernah dibaca oleh orang tersebut saat di dunia, dan Nabi Saw menaruhnya pada amal kebajikannya, maka amal kebajikannya menjadi berat, laki-laki tersebut senang dan bertanya; “demi ayah dan ibuku, siapa kamu?” Nabi menjawab; “Aku Muhammad”, langsung orang tersebut mencium telapak kaki Nabi Saw. dan bertanya, “Ya Rasulullah, kertas apa itu?” Nabi menjawab: “kertas itu adalah bacaan shalawatmu ketika kamu di dunia dan aku menjaganya untukmu”, hamba tersebut berkata: “betapa menyesalnya aku atas kecerobohanku kepada Allah”.
Durratunnashihin; hal; 165-166
اللهم صلى على سيدنا محمد عبدك و نبيك و رسولك النبي الامى و على اله و صحبه و سلم تسليما بقدرعظمات ذاتك في كلى وقت وحين.
Fadilah Bulan Rabiul Awal: Keutamaan dan Makna dalam Tradisi Islam
Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang penuh berkah dan makna bagi umat Islam. Salah satu alasan utama adalah karena...
0 Comments